JAKARTA - Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bambang Soesatyo menuturkan ditengah era teknologi yang terus meningkat, pemanfaatan platform digital dalam pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia merupakan langkah krusial yang tidak dapat diabaikan. Dengan kemampuan untuk menjangkau konsumen secara lebih luas, meningkatkan efisiensi operasional, dan menghadapi tantangan di era digital, UMKM yang memanfaatkan teknologi memiliki peluang yang lebih besar untuk berkembang. Karena itu, dukungan dari pihak-pihak terkait, baik pemerintah maupun swasta, untuk meningkatkan literasi digital di kalangan pelaku UMKM sangatlah penting.
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah UMKM terbesar di dunia. Menurut data dari Kementerian UMKM, UMKM di Indonesia berkontribusi sekitar 61% terhadap produk domestik bruto (PDB) dan menyerap 97% dari total tenaga kerja di Indonesia. Dari data tersebut jelas bahwa UMKM memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Untuk menghadapi persaingan global dan tuntutan pasar yang semakin berubah, pemanfaatan platform digital menjadi suatu keharusan bagi pengembangan UMKM di Indonesia," ujar Bamsoet usai bertemu Menteri UMKM Maman Abdurrahman di Parle Senayan Jakarta, Rabu (18/12/24).
Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, salah satu aspek utama dari pemanfaatan platform digital adalah kemampuan untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Dengan menggunakan media sosial, e-commerce, dan platform pemasaran digital lainnya, UMKM dapat memperluas jangkauan pasar mereka tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional, bahkan internasional.
"Data dari Google dan Temasek menunjukkan bahwa nilai e-commerce di Indonesia diprediksi mencapai USD 83 miliar pada tahun 2025, menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat. Ini mencerminkan potensi besar bagi UMKM untuk mengambil bagian dalam pasar digital. Dengan lebih dari 175 juta pengguna internet di Indonesia, pemanfaatan platform digital memungkinkan UMKM untuk menyesuaikan strategi pemasaran berdasarkan perilaku konsumen yang terus berkembang," kata Bamsoet.
Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini memaparkan, pemanfaatan platform digital juga memungkinkan UMKM untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka. Banyak UMKM yang masih mengandalkan metode tradisional dalam penjualan dan manajemen inventaris. Dengan menggunakan perangkat lunak manajemen atau aplikasi untuk pembukuan dan pengelolaan stok, UMKM dapat mengurangi kesalahan dan kehilangan yang sering terjadi dalam proses manual.
"Namun, meskipun potensi dan manfaat dari platform digital sangat besar, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan digital di kalangan pelaku UMKM. Banyak dari mereka yang belum sepenuhnya memahami cara mengintegrasikan teknologi dalam bisnis mereka. Karena itu, program pelatihan dan pendampingan dari pemerintah dan lembaga swasta sangat penting untuk mengatasi hambatan tersebut," pungkas Bamsoet. (*)