Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pangdam IM Ziarah ke Makam Syekh Banurullah, "Tengku Bakudo Batu"

Selasa, 24 September 2024 | 08.40 WIB Last Updated 2024-09-24T12:54:11Z
Simeulue – Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr (Han), didampingi oleh Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah Iskandar Muda, Ny. Eva Niko Fahrizal, menunjukkan perhatian besar terhadap pelestarian situs-situs bersejarah, khususnya di wilayah Aceh.

Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Simeulue, Pangdam IM menyempatkan diri untuk berziarah ke makam ulama besar, Syekh Banurullah, yang dikenal pula dengan sebutan "Tengku Bakudo Batu." Beliau merupakan salah satu tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di Pulau Simeulue, yang dimakamkan di atas batu besar sekitar 100 meter sebelah utara Masjid Babusshalihin.

Pangdam IM, didampingi oleh Penjabat (Pj.) Bupati Simeulue, Teuku Reza Fahlevi, S.E., M.M., Ketua DPRK Simeulue, Rasmanudin H. Rahimin, S.E., dan sejumlah pejabat daerah lainnya, berdoa di makam Syekh Banurullah sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa beliau dalam menyebarkan Islam di daerah tersebut.

Setelah berdoa, Pangdam IM melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki menuju Masjid Babusshalihin, masjid pertama yang didirikan di Simeulue oleh Syekh Banurullah pada masa sebelum penjajahan. Masjid ini menjadi saksi bisu sejarah penyebaran Islam di Simeulue.

Tidak hanya berziarah ke makam Syekh Banurullah, Pangdam IM juga menyempatkan diri untuk berdoa di makam Nyak Adal, seorang jamaah yang gugur ketika melaksanakan salat Jumat di Masjid Babusshalihin saat terjadi gempa bumi dan tsunami (smong) pada tahun 1907.

Selain itu, Pangdam IM juga berkesempatan melihat sisa-sisa batu "Sandi Salapan," peninggalan bersejarah dari masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Batu-batu ini dahulu digunakan sebagai pondasi tiang masjid. Dari delapan keping batu persegi yang digunakan, enam di antaranya masih berfungsi sebagai fondasi, satu dijadikan pajangan, sementara satu lagi hanyut terbawa smong pada tahun 1907.

Dalam kesempatan tersebut, Pangdam IM menyampaikan rasa syukur dan kekagumannya. “Saya merasa sangat bersyukur dapat berziarah ke makam para ulama besar ini serta melihat situs-situs bersejarah yang menyimpan banyak hikmah. Perjuangan mereka dalam menyebarkan agama Islam harus selalu menjadi pengingat bagi kita untuk menjaga dan mengembangkan syiar Islam di bumi Aceh ini. Sebagai penerus, ini adalah tanggung jawab besar yang harus kita emban,” ungkap Pangdam IM.

Kunjungan ini juga dihadiri oleh Asops Kasdam IM beserta istri, Asren Kodam IM beserta istri, Dandim 0115/Simeulue Letkol Kav Mahdan Almahirsyah, S.Sos., M.Si beserta istri, serta Ws. Kasiter Korem 012/TU Mayor Inf Legianto, dan tokoh masyarakat setempat.

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update