Selain pengamanan, aparat kepolisian juga melakukan pengawalan terhadap atlet, official, dan tamu VVIP. Pengawalan itu dimulai dari kedatangan, perjalanan ke penginapan, hingga saat atlet dan official menuju ke venue pertandingan.
"Pengamanan dan pengawalan merupakan upaya Polri untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada atlet dan official. Selain itu, rasa aman dan nyaman juga penting agar masyarakat atau penonton _enjoy_ (menikmati) pertandingan PON," kata Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko saat konferensi pers di Media Center Kementerian Kominfo di Hermes Palace Hotel Banda Aceh, Rabu, 18 September 2024.
Dalam rangka mendukung pengamanan tersebut, kata Achmad Kartiko, Polda Aceh juga menyiagakan dua unit helikopter. Kedua transportasi udara yang didatangkan langsung dari Korpolairud Baharkam Polri itu diperuntukkan sebagai transportasi VIP dan evakuasi bila terjadi hal-hal yang emergency.
"Keberadaan kedua helikopter ini juga bagian dari wujud dukungan Polri, dalam hal ini Polda Aceh dalam menyukseskan perhelatan PON Aceh-Sumut," kata Abituren Akabri 1991 itu.
Dalam konferensi pers itu, Achmad Kartiko juga memuji karakter masyarakat Aceh yang baik dan jujur. Hal tersebut dibuktikan saat kejadian handphone official PON yang tercecer, masyarakat yang menemukannya langsung menyerahkan ke petugas pengamanan venue untuk dikembalikan ke pemiliknya.
"Karakter masyarakat Aceh adalah baik dan jujur. Sangat memuliakan tamu. Sebenarnya itu yang perlu digaungkan agar masyarakat di luar tahu bahwa Aceh itu merupakan tempat yang aman dan nyaman untuk dikunjungi bagi siapapun," katanya.
Terakhir, Achmad Kartiko juga berterima kasih kepada Kementerian Kominfo dan PB-PON yang telah menyediakan media center sebagai pusat informasi dan pemberitaan kepada publik. Ia berharap, semua kebaikan dan hal positif tentang PON tersampaikan hingga ke seluruh pelosok negeri.
