Kuasa hukum korban, Muhammad Sandri Amin SH dan Irfan Maulana SH mengungkapkan bahwa terduga pelaku sudah beberapa kali dimintai keterangan oleh polisi atas laporan kasus penamparan disertai pengancaman terhadap anak. Hal itu disampaikan oleh Muhammad Sandri Amin, kepada media ini pada Jum'at, 03 November 2024.
Advokat Putra Simeulue itu juga mengungkapkan bahwa terduga pelaku hingga saat ini belum mengakui atas perbuatannya yang telah melakukan penamparan disertai nada pengancaman terhadap salah seorang anak di Sekolah Dasar.
"Namun diketahui dari pihak keluarga terlapor beberapa kali menjumpai keluarga korban untuk meminta agar adanya perdamaian kedua belah pihak dengan harapan dapat diselesaikan secara kekeluargaan mengingat terduga pelaku juga merupakan keluarga dekat dan bahkan juga seorang paman dari korban,"kata Muhammad Sandri Amin.
Diketahui bahwa mediasi tidak mendapatkan persetujuan terutama dari keluarga korban lantaran pelaku sendiri hingga saat ini belum mengakui perbuatannya.
Oleh karena itu keluarga korban meminta agar pihak kepolisian agar dapat segera melakukan proses hukum terhadap pelaku.
"Kami meminta agar segera dilakukan penetapan tersangka dan terduga pelaku dapat ditahan untuk mempermudah proses hukum serta menjadi bukti bahwa hukum itu tidak tumpul keatas dan tajam kebawah, "tegas Sandri Amin SH.
Seperti diketahui kasus penamparan disertai pengancaman dilaporkan ke Polres Simeulue pada awal Oktober lalu, terduga pelaku merupakan salah seorang wali murid di sekolah dasar yang berada di Desa Ganting Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue.
Kasus tersebut hingga kini masih ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polres Simeulue dan Belum menetapkan terduga pelaku sebagai tersangka.
