Anggota DPRK Banda Aceh, Musriadi mengatakan bahwa peningkatan pariwisata di Banda Aceh juga berefek pada peningkatan penerimaan asli daerah (PAD).
“Tujuannya hanya satu adalah peningkatan asli daerah, jadi harus mampu dan juga pariwisata Banda Aceh harus diberikan fasilitas,” kata Musriadi, Rabu (17/10/2023).
Ia menjelaskan, bahwa saat dilanda pandemi Covid-19 keuangan pariwisata semua kabupaten/kota kewalahan, tak terkecuali Banda Aceh.
Namun, paska virus Corona itu hilang serta setelah Banda Aceh terbebas dari utang merupakan inovasi yang harus dilakukan oleh Dinas Pariwisata agar menggali potensi wisata di Banda Aceh.
“Jadi Dinas Pariwisata harus mengali pontesi-pontesi pariwisata yang ada di Kota Banda Aceh,” jelas politisi Partai PAN.
Ia mengingatkan pemerintah tidak hanya mengejar PAD, namun lupa memberikan fasilitas kepada pelaku pariwisata atau lokasi wisata di Banda Aceh.
“Jangan sampai kita mengejar pendapatan asli daerah, tetapi fasilitas tidak kita berikan kepada pelaku pariwisata. Apalagi indikator upaya menghidupkan ekomomi masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, Kota Banda Aceh memiliki beberapa lokasi wisata yang wajib dikunjungi. Misalnya spot wisata religi, situs-situs sejarah hingga pantai yang indah.
“Jadi di Banda Aceh ada beberapa tempat pariwisata itu menjadi ikonnya warga Kota Banda Aceh. Tentunya dengan ada pontesi sumber daya pariwisata itu bagaimana cara permudah masyarakat terhadap pelayanan pariwisata,” katanya. (***)
