Banda Aceh - Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Aceh Kombes Fajar Budiyanto menyebut, bahwa penguatan pembangunan SDM dilakukan melalui manajemen talenta. Strategi ini diharapkan dapat mengidentiifikasi talenta-talenta yang berdaya saing unggul, yang nantinya akan dipersiapkan untuk jadi figur agen perubahan atau _agent of change_, berjiwa visioner, memotivasi, mampu mengembangkan diri juga orang lain, serta berpengaruh baik terhadap lingkungan di sekitarnya.
Hal tersebut disampaikan Fajar Budiyanto saat membuka kegiatan Manajemen Talenta Bintara Polri tahun 2023 di Hotel The Pade, Lampenerut, Kabupaten Aceh Besar, Kamis, 25 Mei 2023.
Fajar juga menyampaikan, penguatan pembangunan SDM jadi salah satu kunci untuk membuka ruang perubahan reformasi birokrasi. Menurutnya, tulang punggung negara dalam memacu pertumbuhan dan kemakmuran terletak pada reformasi birokrasi pemerintahan yang profesional, khususnya aparatur dan penegakan hukum.
"SDM menjadi salah satu tumpuan dan jaminan masa depan bangsa. Karenanya dibutuhkan berbagai kompetensi oleh para aparatur seperti kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural yang andal untuk menuju Indonesia Emas 2045," kata Fajar.
Selain itu, katanya, penguatan pembangunan SDM juga dilakukan melalui manajemen talenta. Pemilihan strategi yang tepat melalui manajemen talenta ini diharapkan dapat mengidentiifikasi talenta talenta yang berdaya saing unggul, yang nantinya akan dipersiapkan untuk menjadi figur agen perubahan (agent of change). Strategi ini dilakukan untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan organisasi dengan akselerasi pembangunan.
Fajar juga mengungkapkan, untuk mengoptimalkan program prioritas Kapolri yang presisi—prediktif responsibilitas transparansi berkeadilan—yang mengedepankan pembentukan SDM yang unggul, maka sebagai bentuk sinkronisasi program Polri dengan pemerintah, Polri diharapkan mampu mengembangkan potensi SDM yang unggul di era revolusi industri 4.0, sehingga siap pakai di lapangan dalam menjalankan tupoksinya dalam mendukung Tribrata Polri sebagai harkamtibmas, penegakan hukum, pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
Untuk itu, sambung Fajar, perlu dilaksanakan kegiatan Manajemen Talenta Polri (MTP) untuk mencapai target penguatan dan pengembangan individu Bintara Polri yang telah ditentukan secara terstruktur, sistematis, dan berkelanjutan.
"Manajemen talenta Polri perlu untuk mencapai target penguatan dan pengembangan individu Bintara Polri yang telah ditentukan secara terstruktur, sistematis, dan berkelanjutan. Nantinya juga akan dilanjutkan pendampingan serta pembinaan (mentoring) oleh anggota Polri yang lebih senior untuk memotivasi bintara remaja dalam meniti karier," ujarnya.
Fajar berharap, para peserta dalamnkegiatan tersebut dapat lebih meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kredibilitas agar memberikan kemaslahatan yang lebih besar, baik untuk kepentingan organisasi Polri dan semua yang terlibat baik dari pribadi, keluarga maupun masyarakat.
"Hal ini tentunya akan tercapai bila seluruh peserta pada hari ini melaksanakannya dengan sungguh sungguh, cermat dan bersemangat, menyimak dengan baik apa yang disampaikan oleh para narasumber. Manfaatkan kesempatan luar biasa ini dengan antusiasme dan niat belajar yang tinggi. Birokrasi dan pembangunan tidak mungkin berjalan apabila tidak ada peran aktif dari kita semua," ucap Fajar.
Di akhir sambutannya, Fajar tidak lupa mengingatkan agar anggota Polri, khususnya para peserta talenta bintara Polri untuk bijak dalam ber-media sosial, dengan tidak mem-posting atau membagikan sesuatu yang dapat menurunkan citra Polri.