Banda Aceh - Salah satu personel Polda Aceh, Aipda Samsul memanfaatkan waktu luang di luar jam dinasnya untuk bertani melon. Tak tanggung-tanggung, omzet yang diperolehnya setiap kali panen capai Rp15-20 juta.
Polisi yang saat ini bertugas di Bidang Humas Polda Aceh itu bercerita, ketertarikan untuk bertani melon muncul saat dirinya tergabung dalam tim pelatihan pertanian--program khusus untuk para personel Polri saat jelang pensiun.
Bermula dari itu, Aipda Samsul mencoba menyulap lahan tidur menjadi kebun melon. Lahan tersebut tidak jauh dari rumahnya di Jalan Syukur, Keutapang, Kota Banda Aceh.
"Saya pernah jadi tim pelatihan pertanian bagi rekan-rekan polisi yang akan pensiun. Berbekal ilmu dari pelatihan itu, saya coba pada lahan kosong dekat rumah untuk tanam melon," kata Samsul, dalam wawancara eksklusif di Polda Aceh, Kamis, 11 Mei 2023.
Samsul mengatakan, dalam mengurus kebun melon, dirinya dibantu oleh dua orang rekannya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa dalam merawat kebun melonnya itu tidak menggunakan pestisida atau pupuk berbahan kimia. Namun, dirinya lebih memilih menggunakan pupuk berbahan organik yang diolah secara mandiri dari bahan yang tersedia.
Selesai melaksanakan tugas, atau jika ada waktu luang, Samsul memilih ke kebun untuk merawat melonnya agar terhindar dari hama. Hal itu dilakukannya untuk nambah-nambah penghasilan dan daripada menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna.
Hasil kebunnya itu dijual ke pasar. Namun, kata Aipda Samsul, ada juga pembeli yang datang langsung ke kebun untuk berfoto dan memetik melon secara langsung di kebun.
Dari modal Rp2 juta, ia mengaku mendapat Rp15-20 juta setiap kali panen.
"Pada intinya jangan melihat nominal rupiah yang didapat dari bertani melon, tapi setidaknya waktu luang kita sehari-hari dapat dipergunakan untuk hal yang positif, seperti bertani. Namun, bila ada kegiatan lain juga silakan, yang penting positif dan tidak mangkir dari tugas," pesan Samsul.
Sementara itu, secara terpisah Kabid Humas Polda Aceh sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Aipda Samsul. Menurutnya, Samsul telah menunjukkan bahwa masih banyak hal positif yang dapat dilakukan di luar jam dinas atau saat ada waktu luang.
Ia berharap, personel yang lain dapat mengikuti apa yang dilakukan Aipda Samsul. Walaupun bukan dengan bertani, tapi setidaknya bisa diisi dengan kegiatan lain yang positif, kalau menghasilkan lebih baik.
"Jika memang ada waktu luang silakan gunakan untuk hal positif. Namun ingat, jangan sampai menggangu jam dinas sebagai personel Polri," ujar Joko, yang juga atasan langsung Aipda Samsul.