Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Lukman, SKM., M.Kes saat memimpin rapat Evaluasi Data Penimbangan Balita di Aplikasi e-PPGBM. |
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Lukman, SKM., M.Kes saat memimpin rapat Evaluasi Data Penimbangan Balita di Aplikasi e-PPGBM Senin, (20/02/2023) di Aula Khawla Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh.
“Saat ini Dinkes terus memantau data penimbangan balita yang diinput dalam aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e- PPGBM) yang di entry oleh petugas gizi dibantu tim entry puskesmas di Kota Banda Aceh,” ujarnya.
Berdasarkan hasil entri e-PPBGM per Desember 2022 sendiri Kota Banda Aceh untuk prevalensi balita stunting menurut gampong dalam kecamatan berada di angka 7,32 %.
Dalam pertemuan yang diikuti oleh sekretaris dinas, para kabid, pengelola program gizi Dinas Kesehatan, dan para Kepala Puskesmas se-Kota Banda Aceh ini, Kadinkes juga mendengar berbagai kendala yang dihadapi petugas dilapangan dalam upaya menurunkan angka stunting.
“Ada berbagai kendala yang dihadapi petugas kita seperti balita yang tidak rutin ke posyandu, ada juga yang pindah domisili, hal seperti ini tentunya menyulitkan petugas kita dalam mengintervensi target yang sudah ada”, ungkapnya.
Untuk itu Lukman berharap setiap bulannya Dinas Kesehatan dapat melakukan pertemuan rutin dengan bidan koordinator (bikor), tenaga pelaksana gizi (TPG) dan juga kader.
Serta melakukan koordinarasi dengan lintas sektor terkait seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG), Camat, dan juga keuchik dalam upaya mempercepat penurunan prevalensi stunting di Kota Banda Aceh. (adv)