Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan menyambut hangat kedatangan keluarga besar Universitas ST Bhinneka. USK punya kebanggaan tersendiri, karena menjadi pilihan Universitas ST Bhinneka, sebagai kampus pertama yang diajak bekerjasama.
“Kami bangga menjadi universitas pertama yang dipilih oleh Universitas ST Bhinneka untuk melakukan kerjasama. Mudahan-mudahan kita punya misi yang sama, untuk kita kolaborasikan. Kami siap berkolaborasi dengan siapa saja. Prinsip USK adalah ingin maju bersama. Karena kami yakin, dari yang kecil pasti ada nilai positifnya,” ujar Prof Marwan.
Rektor USK menegaskan, bahwa MoU tersebut sesungguhnya memformalkan kerjasama yang sudah terjalin selama ini. Sebelum itu, Yayasan Sultan Iskandar Muda yang pembinanya juga memiliki Yayasan Ekosistem Lestari, sudah lebih dahulu berkolaborasi dengan USK, khususnya di Fakultas Pertanian dan FKH.
“Semoga semakin banyak kegiatan yang bisa kita lakukan bersama. Baik itu konservasi juga di bidang kesehatan, yang selama ini menjadi konsen di Aceh. Termasuk pemberdayaan masyarakat agar lebih sejahtera,” beber Rektor USK.
Rektor Universitas ST Bhinneka, Dr. Tracey Yani Harjatanaya, B.A., M.A., M.Sc, DPhil dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pihaknya senang bisa berkunjung ke salah satu universitas terbaik di Indonesia, yaitu USK. Universitas ST Bhinneka merupakan kampus yang baru saja diresmikan pada bulan Agustus tahun 2022.
“Terimakasih sekali kepada civitas akademika yang sangat hangat menyambut kami. Kami berharap bisa terus mengembangkan pendidikan baik di Universitas ST Bhinneka maupun USK melalui MoU ini. Untuk kemudian dibicarakan lebih detil untuk PKS-nya,” kata Tracey.
Ia menerangkan, Universitas ST Bhinneka berada di bawah naungan Yayasan Sultan Iskandar Muda, yang mempunyai sejumlah sekolah mulai tingkat TK hingga SMK. Keberadaan Universitas ST Bhinneka memiliki semangat untuk membangun Indonesia berdasarkan Pancasila dengan menghargai perbedaan.
“Kami bersama pihak yayasan ingin mewujudkan visi misi; memberikan pendidikan berkualitas bagi anak-anak, yang belum mendapatkan pendidikan yang layak. Karena hampir 70 persen yang menempuh pendidikan di tempat kami, datang dari latar belakang sosial ekonomi termarjinalkan,” jelasnya.
Sementara itu, Pembina Yayasan Sultan Iskandar Muda, Sofyan Tan menuturkan, bahwa kampus Universitas ST Bhinneka sangat fokus di bidang riset. Ia percaya, sebuah bangsa yang besar akan maju, seiring dengan periset yang juga maju.
“Periset di Indonesia jumlahnya kurang lebih hanya 7500-an orang. Ini kalah dari Korea Selatan. Kami di Universitas ST Bhinneka bersungguh-sungguh ingin memberikan pendidikan berkualitas, jadi tidak abal-abal seperti perkuliahan yang berlangsung di ruko. Kami matang memberikan persiapan terus menerus dengan membimbing dosen, dan kami memilih mereka di bawah usia 40”, ujar Sofyan.
