Banda Aceh - Lintas Ormas Islam dari Tauhid dan Fiqh (TASTAFI), Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD), Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Rabithah Thaliban Aceh (RTA), Majelis Pengajian Ureung Tuha (MPUT) dan Majelis Pengajian Zikir Gemilang (MPG), menggelar pertemuan dengan mantan Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM, Selasa (24/1) di Nanggroe Kupi, Jalan Dr Mr Mohd Hasan, Sukadamai Banda Aceh.
Turut hadir disana, Ustad Umar Rafsanjani, Ustad Mustafa Husein Woyla, Ustad Muzakir, Ustad Jumaris, Ustad Furqan, Ustad Fauzan, Ustad Wais Alqarni, Safwandi, mantan Keuchik Gampong LamDom Fauzan, dan beberapa tokoh masyarakat di Banda Aceh.
Aminullah yang diwawancara media usai pertemuan tersebut mengatakan, ini adalah silaturahmi dengan lintas Ormas Islam di Banda Aceh, pertama tentunya dalam rangka memperkuat tali silaturahim, kedua menjelaskan beberapa pertanyaan dari para Ustad-ustad seputar kemana arah tujuan di Pemilu 2024 mendatang.
“Insya Allah, saya sampaikan kepada para Ustad-ustad dari lintas Ormas Islam tadi, sebagaimana harapan yang telah mereka sampaikan, dengan Bismillah saya akan kembali maju untuk melanjutkan Banda Aceh Gemilang Jilid II, dan saya juga mengucapkan terima kasih atas pertemuan ini, serta komitmen dan dukungan dari para Ustad-ustad kepada saya untuk melanjutkan Banda Aceh Gemilang Jilid II.” Ujar Aminullah.
Lebih lanjut Aminullah mengatakan, di periode kedua nantinya, ia tetap akan mewujudkan visi misi sebelumnya, yaitu “Mewujudkan Banda Aceh Gemilang Dalam Bingkai Syariah”, jika sebelumnya tiga pilar utamanya yaitu agama, ekonomi, dan pendidikan, kedepan akan ditambah pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pemberdayaan milenial dan kepemudaan, sosial budaya dan
mendorong kemandirian Gampong/Desa.
“Kemudian saya juga akan menuntaskan beberapa program di tahun sebelumnya yang belum selesai saat menjabat Wali Kota Banda Aceh, karena pada saat itu dihadapkan dengan pandemi Covid-19, sehingga dalam 3 tahun berturut-turut program-programnya sempat terhambat dan terganggu akibat pendapatan daerah yang tidak stabil.” terangnya lagi.
Aminullah juga berharap, agar kedepan mendapat kesempatan dan situasi yang lebih baik baik, Insya Allah, Kota Banda Aceh akan kita tuntaskan apa yang telah menjadi program saya di periode pertama, disamping tambahan periode kedua.
"Kita harapkan hasil dari pertemuan dengan para lintas Ormas Islam ini menjadi sebagai amanah untuk membangun dan menegakan syariah Islam di Banda Aceh, tentunya sebagaimana yang telah saya jalankan saat memimpin Banda Aceh periode 2017-2022, ke depan juga akan sama yaitu pembangunan bidang agama akan menjadi prioritas, terutama dalam pemberdayaan dayah, juga bagaimana menyatukan ulama dan umara dalam membangun Banda Aceh.” Kata Aminullah.
"Jika saya kembali mendapat amanah memimpin Banda Aceh, pertama saya akan menjadikan kepemimpinan itu sebagai ibadah, terutama dalam peningkatan syariat islam, mulai dari sisi ibadah, akidah hingga ekonomi syariah yang akan dimaksimalkan bahkan kita tingkatkan lagi.” Pungkas Aminullah.
Sebagaimana yang diketahui publik, sosok Aminullah sendiri memang dikenal sangat dekat dan bersahabat dengan berbagai stakeholder di Banda Aceh dan Aceh umumnya, diantaranya para Ustad dan Alim Ulama. Kedekatan tersebut bukan hanya saat Aminullah menjabat Wali Kota Banda Aceh, namun ikatan emosional tersebut telah terbangun dari sejak Aminullah memimpin Bank Aceh selama dua periode.
Dan satu-satunya kepala daerah yang menjadikan pendopo/rumah dinas nya sebagai tempat pengajian dan zikir terbuka untuk umum saban minggunya, hanya Wali Kota Banda Aceh H Aminullah Usman SE Ak MM dimasa ia memimpin Banda Aceh periode 2017-2022.