Banda Aceh - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Irfansyah, mendesak Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki untuk mencari solusi terkait Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Aceh. Menurutnya, penambahan kuota merupakan keniscayaan agar persoalan BBM di Aceh tuntas.
“Saya mendesak Pj Gubernur Aceh untuk meminta pusat menambah jumlah kuota BBM bersubsidi untuk Aceh. Surat edaran dengan mengatur kuota BBM saja tidak cukup,” kata Irfansyah, Selasa (10/1/2023).
Politisi Partai Aceh itu mengatakan, banyak masyarakat yang menyampaikan keluh kesahnya kepada anggota DPRA. Karena itu, keresahan rakyat Aceh terus disuarakan. Ia menduga, di tengah sengkarut BBM di Aceh, ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan di tengah kesempitan.
“Pemeritah Aceh harus tegas, berkoordinasi dengan Pertamina. Saya menduga ada mafia ataupun sindikat yang bermain di BBM subsidi. Pj Gubernur Aceh, dengan segenap stekeholder, terutama pihak berwajib, musti memberantas pihak-pihak yang bermain atas penderitaan rakyat,” sebut Irfansyah sapaan Dek Fan itu.
Sekretaris fraksi Partai Aceh itu menerangkan, pengunaan aplikasi My Pertamina belum dipahami semua lapisan masyarakat. Dengan kuota BBM terbatas, menurut hematnya, tak elok menambah keruwetan di lapisan bawah masyarakat.
“Masyarakat kelas bawah, terutama yang miskin, belum lagi di tengah ekonomi sulit, jangan ditambah bingung dengan masalah kuota BBM segala. Rakyat kecil yang penting BBM ada, jangan dibuat pusing dengan istilah macam-macam,” jelasnya.
Lebih jauh, Irfansyah menilai, akibat kuota terbatas, antrian BBM yang mengular sesungguhnya menambah persoalan baru. Terutama antrian di jalan, yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Belum lagi, efek lain seperti kenaikan harga di berbagai lini.
Irfansyah berharap Pemeritah Aceh segera melobi dan mecari solusi, kiranya kuota BBM subsidi untuk Aceh segera ditambah pusat, dalam hal ini melalui Pertamina. [Parlementaria]