Jakarta – Petani di Aceh Besar dipastikan memperoleh tambahan kuota pupuk bersubsidi sebanyak 6000 ton di tahun 2023. Selain itu, dalam waktu dekat atau medio Desember tahun ini, para petani di Aceh Besar juga akan menerima Kartu Digital, yang dapat digunakan untuk memperoleh pupuk bersubsidi dan juga bisa digunakan untuk memperoleh KUR dan pinjaman modal lainnya.
Hal itu diungkapkan oleh Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM, sejenak bertemu secara khusus dengan Direktur Pupuk dan Pestisida sekaligus juga Plt DirekturAlsintan Kementan RI, Muhammad Hatta SSTP MM, Rabu (30/11/2023) menjelang petang. “Sebelumnya, petani Aceh Besar juga telah menikmati tambahan kuota pupuk bersubsidi, di catur wulan ke-3 hingga akhir tahun 2022. Alhamdulillah, kini di tahun 2023, sesuai SK alokasi pupuk, Aceh Besar mendapat kuota 18.000 ton,” kata Muhammad Iswanto.
Sebelumnya, Aceh Besar diplot pada angka 12.000 ton untuk kuota tahunan pupuk bersubsidi.
Atas nama petani Aceh Besar serta pribadi, Iswanto memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih setinggi tingginya kepada pihak Kementan RI terutama kepada Muhammad Hatta, atas rangkaian kemudahan yang diberikan kepada petani Aceh Besar dalam beberapa bulan terakhir.
Selain kucuran tambahan kuota pupuk bersubsidi, tahun 2022 ini, pihak Kementan RI telah membantu petani Aceh Besar dengan fasilitas alsintan berupa mesin panen padi combine harvester. Termasuk juga bahan saprodi berupa pestisida pembasmi hama dan penyakit tanaman.
Kepada Pj Bupati Aceh Besar, pihak Kementan RI dalam hal ini Muhammad Hatta, berjanji kucuran bantuan saprodi itu akan diperpanjang hingga tahun 2023. Selain itu, dijadwalkan Desember 2022 ini, Muhammad Hatta akan melakukan kunjungan kerja ke Aceh Besar. Salah satu misi utamamya adalah membagi Kartu Digital untuk petani di Aceh Besar. “Kartu itu akan diberikan kepada petani, yang bisa dimanfaatkan untuk syarat memperoleh KUR, pupuk bersubsidi hingga pinjaman modal lainnya dari pemeritah untuk para petani,” tandas Iswanto.
Sebelumnya Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto juga telah sukses memfasilitasi nelayan Pulo Aceh untuk mendapatkan tambahan kuota BBM bersubidi berupa solar. Hingga saat ini fasilitas tambahan kuota itu masih dinikmati oleh nelayan Pulo Aceh, yang sebelumnya sering mengeluh dengan keterbatasan BBM solar bersubdisi, untuk operasional boat ikan mereka. “Intinya kita terus berusaha memberikan yang terbaik untuk rakyat, terutama untuk tataran akar rumput yang memang butuh kepedulian dan kehadiran pemimpinnya kala mereka dilanda persoalan dan problema,” kata Iswanto di ujung pembicaraan.