Banda Aceh, Selama dua hari, 6-7 Desember 2022, Aceh menjadi tuan rumah Konsultasi Regional (Konreg) Produk Domestik Regional Bruto-Indikator Sosial Ekonomi (PDRB-ISE) se-Sumatera 2022.
Ditunjuknya Aceh menjadi tuan rumah sebagai tindaklanjut kesepakatan "Prakarsa Sriwijaya" pada Konreg 2019 yang berlangsung di Kota Palembang. Seharusnya Aceh menjadi tuan rumah di tahun 2020, sangat disayangkan akibat Pandemi Covid-19 event tersebut tertunda.
Pada hari pertama (6/12/22) digelar High Level Meeting (HLM) yang dihadiri oleh unsur Pimpinan BI, Bappeda, dan BPS dari seluruh Provinsi di wilayah Sumatera.
Pada pertemuan tersebut dibahas progress implementasi Prakarsa Sriwijaya dengan hasil sebagian besar kesepakatan telah diimplementasikan oleh semua provinsi dengan beberapa catatan. Dalam HLM tersebut dihadiri juga oleh Azka Subhan A selaku Deputi Kelapa Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara.
Sesi hari kedua Konreg PDRB-ISE pada selasa (7/12/2022) dibuka dengan pemutaran video “Perkembangan Perekonomian Aceh” oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh. Dalam video tersebut, Achris Sarwani Kepala BI Aceh menyampaikan dinamika perekonomian nasional sepanjang 2022 terus menunjukkan perbaikan meski disertai berbagai tantangan.
Sehingga diperlukan sinergitas yang baik dengan seluruh pemangku kebijakan, hal ini diilustrasikan dengan tradisi tarek pukat yang menggambarkan semangat gotong royong masyarakat Aceh.
Pj. Gubernur Aceh diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Dr. H. Iskandar AP, S.Sos, M.Si memberi Arahan sekaligus membuka secara resmi Acara Konsultasi Regional Produk Domestik dan Indikator Sosial Ekonomi (PDRB-ISE) Se-Sumatera Tahun 2022 dengan tema “Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif untuk Mengurangi Kesenjangan Pembangunan dan Menurunkan Kemiskinan Antar Wilayah di Sumatera”. Acara dilaksanakan di Gedung Anjong Mon Mata, Pendopo Gubernur Aceh.
Iskandar AP juga menyampaikan Konreg PDRB-ISE se-Sumatera ini merupakan momen langka yang mampu mempertemukan Bappeda, BPS, dan BI, serta instansi lainnya dari seluruh provinsi yang ada di Pulau Sumatera.
Melalui kegiatan Konreg ini, isu-isu ekonomi di kawasan Sumatera didiskusikan bersama, dan diharapkan semua provinsi di Sumatera dapat secara bersama-sama mengoptimalkan potensi di provinsi masing-masing dan mengembangkan perekonomiannya dalam rangka mendukung pembangunan nasional.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi Pemaparan dari 4 (empat) narasumber antara lain: Bappenas oleh Deputi Bidang Ekonomi dengan topik Pemanfaatan data PDRB untuk Perencanaan Pembangunan, BPS Pusat oleh Direktur Neraca Pengeluaran yang menyampaikan materi terkait Penurunan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi.
Pemateri ketiga menyampaikan materi terkait “Sinergi Pengendalian Inflasi Wilayah Sumatera” yang disampaikan oleh Warsono, Kepala Divisi Kelompok Perumusan Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah Wilayah Sumatera, Bank Indonesia Koordinator Sumatera Utara. Sesi seminar ditutup dengan pemaparan success story dari Koperasi Baitul Qiradh Babburayyan, Takengon, Aceh Tengah.
Konreg PDRB-ISE selanjutnya ditutup dengan pembahasan dan pengesahan “Mufakat Iskandar Muda” sebagai komitmen seluruh provinsi di Sumatera untuk mengembangkan ekonomi di daerah secara terintegrasi.
Adapun poin-poin kesepakatan dan rekomendasi tersebut antara lain: 1) penguatan karasumi antar daerah (KAD) wilayah Sumatera dalam bentuk kolaborasi penyediaan data dan sharing knowledge, 2) memanfaatkan forum komunikasi untuk memenuhi ketersediaan data pengendalian inflasi berupa data perkembangan harga, pasokan, stok, serta distribusi, 3) merancang ketersediaan data ekonomi kreatif, statistik pariwisata dan ekonomi digital, dan 4) menjadikan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) sebagai satu data perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat.