Kota Sabang – Selama ini, berbagai daerah hanya terfokus untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Namun, kini pemerintah lebih mengedepankan kualitas pariwisata.
“Kini lebih mengejar quality tourism, experience turis atau turis yang menghargai lingkungan dan nilai-nilai budaya. Artinya turis yang high class, royal dan mau berbelanja,” kata Pj Wali Kota Sabang Reza, Fahlevi, Rabu (30/11) malam.
Hal tersebut disampaikan ketika membuka Rapat Koordinasi (Rakor) untuk membangun sinergi program dalam mendukung kemajuan bidang kebudayaan dan pariwisata, yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh.
Untuk mencapai itu, kata Reza, harus memiliki program unggulan dan berdaya saing. Semua stakeholder harus terlibat untuk menciptakan inovasi dalam memajukan pariwisata dan budaya.
Apalagi, Aceh begitu dekat dengan pasar wisatawan luar negeri. Misalnya di Langkawi di Malaysia hingga Phuket di Thailand. Market tersebut harusnya bisa ditarik agar wisatawan di sana juga mau berkunjung ke Aceh.
“Kita sebenarnya mampu merebut market itu tentunya dengan menyiapkan produk unggulan kita yang berdaya saing” pungkas Reza Fahlevi yang juga menjabat sebagai Direktur Event di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Menurutnya, rakor ini berguna untuk menentukan arah pengembangan budaya dan pariwisata dengan kualitas yang berdaya saing kedepannya.
Sementara itu, Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk merajut kembali komunikasi lintas kabupaten/kota agar bersinergi dalam program yang dibuat.
“Rakor ini juga untuk memetakan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh pelaksana bidang kebudayaan dan pariwisata baik di tingkat pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga kab/kota,” katanya.
Tak hanya itu, Rakor ini juga membahas berbagai isu strategi yang dapat dituangkan ke dalam rumusan pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata.
Kemudian, mencari solusi dan formulasi yang tepat dan cepat untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata di tahun 2023-2024 mendatang dalam dokumen rumusan bersama.
Melalui Rakor ini diharapkan melahirkan sebuah kesepakatan atau rekomendasi untuk mendukung sinergi pembangunan antara provinsi dengan kabupaten/kota, termasuk komitmen anggaran untuk pembangunan sektor kebudayaan dan pariwisata.
“Ini harus sejalan antara budaya dan pariwisata, sebagaimana tagline kita bersama ‘Lestarikan Budaya, Majukan Pariwisata,” tambahnya.
Kegiatan yang diikuti kepala dinas/perwakilan se-Aceh itu diawali dengan temu ramah dan pembukaan di aula Kantor Wali Kota Sabang.
Rakor ini akan berlangsung hingga Kamis, 1 Desember 2022 di Hotel Nagoya Resort Sabang untuk bidang pariwisata dan di Mata Ie Resort bagi bidang kebudayaan.
Dalam acara ini turut dihadiri Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Analis Kebijakan Madya Deputi Bidang Kebijakan Strategis, Kemenparekraf RI, unsur Forkopimda Sabang, para Kadisbudpar se-Aceh, dan pelaku pariwisata/budaya.