Banda Aceh – Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh menyerahkan bantuan bibit alpukat sebanyak 50 batang dan ada 2 unit mesin penggiling cabai kering serta untuk cabai basah untuk petani di Kabupaten Gayo Lues beberapa waktu lalu.
Kadistanbun Aceh melalui Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Perkebunan Aceh Ir Chairil Anwar MP mengatakan jika Pemerintah Aceh melalui Distanbun akan terus berupaya meningkatkan perekomian petani di Aceh. Salah satu caranya dengan memberikan berbagai bibit dan alat pengolahan hasil pertanian.
Sebut saja di Kabupaten Gayo Lues yang telah menjadi sentral komoditi Bawang Merah dan Cabe Merah,” Kemarin rencananya ada kunjungan Pj Gubernur Aceh, namun tiba-tiba beliau di panggil menghadap Presiden Joko Widodo makanya Pj Gubernur Aceh batal ke Gayo Lues dengan di wakilkan oleh Kadis Pertanian Perkebunan pada acara panen Cabai Merah di Gayo Lues, yang di wakili oleh Dinas Pertanian dan Dinas Pangan yang pertama ada penyerahan bibit alpukat sebanyak 50 batang dan ada 2 (satu) unit pengolahan hasil pertanian yaitu mesin penggiling cabai kering serta untuk cabai basah dari Distanbun, ujar Chairil Anwar Jum’at (30/09/2022).
Selanjutnya, sambung Chairil Anwar juga ada kegiatan pengembangan padi beberapa hektar termasuk juga rehab jaringan irigasi dan info usaha sebanyak yang kita berikan.
“Tentu jika di kumpulkan seluruh Provinsi Aceh luasan hasil produksi dari dua komoditi yaitu padi dan cabai itu surplus, tetapi kita perlu mengatur jadwal tanamnya sehingga bisa tersedia setiap bulannya, jangan seperti kemarin harga cabai sampai Rp100.000, di karenakan masa panennya tidak seragam,” jelas Chairil Anwar.
Jadi makanya kita ajak Kabupaten/Kota untuk mengatur agar saling berkoordinasi dalan menyusun jadwal tanam, sehingga harga tidak terjadi lonjakan harga komoditi tertentu seperti cabai. “Mudah-mudahan ini bisa di sikapi oleh Dinas Pertanian di Kabupaten/Kota dengan kelompok-kelompok tani,” tegasnya.
Selain itu, untuk komoditi bawang merah saat ini memang masih defisit sekitar 40 ribu ton setiap tahunya, “untuk komoditi bawang merah khusus untuk Provinsi Aceh itu banyak masuk dari Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Brebes,” ungkap Chairil Anwar. (*)