Banda Aceh - Dalam rangka menyusun Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Indonesia tahun 2025-2045, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyerap usulan dari berbagai daerah. Universitas Syiah Kuala adalah salah satu Perguruan Tinggi (PT) yang dimintai masukan.
Kampus berjuluk Jantong Ate Rakyat Aceh ini, menjadi tuan rumah pertemuan PT di Provinsi Aceh. Para petinggi dari sejumlah kampus di Bumi Serambi Mekkah berkumpul di Balai Senat USK.
Temu tersebut diisi dengan Focus Discussion Group (FGD) dengan tema ‘Peningkatan kualitas dosen dan daya saing PT’. Beberapa kampus yang hadir meliputi, Unimal, Unsam, UTU, ISBI Aceh, Politeknik Negeri Lhokseumawe dan Politeknik Negeri Aceh. Semua rektor dari kampus tersebut ikut hadir.
Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan mengatakan, pentingnya menyiapkan mutu lulusan yang cakap menguasai Iptek. Selama ini, lazimnya banyak kampus membicarakan pendidikan 4.0, namun banyak mahasiswa yang cenderung gagap teknologi.
“Saya kira, kampus perlu memperkuat SDM. Kita sudah ada prodi informatika, teknik komputer, kita sedang siapkan prodi S2 Sains Data. Untuk Sains Data perlu efforts untuk menyebarkannya,” kata Prof Marwan.
Pendidikan di era 4.0, punya banyak tantangan. Karena itu, ia menilai pentingnya media simulasi kerja di industri, penggunaan tree D printing, juga big data. Sementara untuk softskill, harus ada penyesuaian kurikulum, pembinaan karakter TOT, dan sebagainya.
“Selain kemahiran penguasaan Iptek, sangat penting mendorong lulusan lebih berjiwa enterpreneur. Kami sedang menyiasati itu. Seperti program 1000 usaha muda, melalui MBKM USK Unggul. Namun perlu kemitraan, baik dengan bank juga industri lainnya, untuk mensupport yang seperti ini,” jelas Rektor USK.
Ia mengingatkan, bahwa strategi penguasaan IT dan Entrepreneur perlu disikapi serius, sebab menjadi keniscayaan, kebutuhan dalam tatanan modern.
Di sisi lain, meski mengakui pembangunan gedung di banyak kampus di Indonesia sudah relatif cukup baik, namun tidak boleh berhenti sampai disitu saja. Isi dalam gedung kampus, penting untuk di upgrade.
“Terutama peralatan laboratorium. Tak banyak yang bisa diupgrade karena harganya tinggi,” ungkapnya, Kamis 29 September 2022.
Direktorat Pendidikan Tinggi dan IPTEK Bappenas, Tatang Muttaqin, S.Sos., M.Ed., Ph.D dalam pertemuan tersebut menyampaikan, bahwa RPJM sudah memasuki tahap akhir, yakni melalui implementasi RPJM 2020-2024. Nantinya akan ada Musrenbang, setelah mendapatkan masukan dari seluruh daerah.
“Sekarang proses mendengarkan dari PT di Pulau Sumatra. Dimulai dari ujung, Banda Aceh. Selanjutnya ke UGM, UNS dan ke beberapa koordinator wilayah. Karena targetnya, November sudah menulis,” kata Direktur Bappenas.
Selanjutnya akan dibawa ke DPR RI, tahun 2025 sudah bisa difinalkan. Identifikasi dengan FGD dengan para menteri, juga dengan pakar yang muda. Melibatkan dua kelompok agar terjadi pertemuan. Melibatkan banyak milenial.(*)