Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi menyatakan sikap mendukung penuh rencana kegiatan yang akan dilakukan pihak pramuka provinsi ini, mengingat Sabang sendiri merupakan daerah tujuan. Untuk itu siapa pun yang mengadakan kegiatan di Sabang, akan berdampak terhadap promosi bagi Kota Sabang sendiri.
Dia menegaskan, untuk mensukseskan kegiatan tersebut, Pj Wali Kota Sabang mengajak semua pihak mulai dari unsur Forkopimda, Pimpinan OPD, instansi vertikal, instansi swasta, perbankan, serta pihak-pihak lainnya untuk sama-sama mendukung baik moril maupun materil.
“Tadi kita sudah berkoordinasi dengan semua pihak, selain dari jajaran Pemko, juga ada unsur Forkopimda, PLN, PDAM, BPKS dan pihak Perbankan. Jadi kita gotong-royong lah untuk menyukseskan acara ini,” kata Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, usai melaksanakan rapat koordinasi rencana kegiatan tersebut, yang berlangsung di Aula Lantai I Kantor Wali Kota Sabang, Selasa (11/10) sore.
Sementara itu, Ketua Harian Kwartir Daerah Aceh Jufri Efendi menjelaskan maksud dan tujuan pelaksana kegiatan tersebut adalah untuk mengasah keterampilan para anggota pramuka, yang sudah menjadi agenda rutin di Tubuh gerak pramuka pesantren, dibawah binaan Kwarda Aceh tersebut.
Terangnya, pada kegiatan kali ini pihaknya tidak mendapatkan alokasi anggaran dari pemerintah daerah, seperti pelaksanaan kegiatan serupa untuk tingkat putra yang dilaksanakan di Indrapuri pada tahun lalu. Untuk itu pihaknya meminta dukungan penuh dari pemerintah Kota Sabang, di bawah kepemimpinan Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi.
“Ini kegiatan tahunan. Cuma berputar tahun genap dan ganjil antara putra dan putri. Kegiatan terpisah. Jadi kita sudah tetapkan pada tahun lalu, bahwa pesantren Al Mujaddid sebagai tuan rumahnya. Tapi sangat disayangkan kita tidak di-back up APBD tahun ini. Tahun lalu lengkap. Tapi Insya Allah kami percaya dengan pak Pj Wali Kota Sabang yang akan membantu kami di kegiatan pramu pesantren yang SDMnya sangat baik,” ucap Jufri Efendi.
Tambahnya, hingga saat ini calon peserta telah terdaftar sedikitnya 883 santri wati, baik dari pramuka pesantren yang ada di Aceh, maupun pramuka pesantren dari Sumatera Utara.
