JAKARTA - Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menyerahkan 10 motor listrik Bike Smart Elektrik (BS Elektrik) untuk digunakan sebagai kendaraan operasional jajaran Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Sebagai dukungan dari IMI dan jajaran BS Elektrik untuk mendukung berbagai kegiatan operasional kemiliteran dengan berbasis kendaraan listrik. Langkah ini diharapkan juga dapat menggerakan masyarakat untuk bermigrasi dari kendaraan konvensional berbahan bakar minyak ke bermotor listrik.
"Pasukan militer di beberapa negara sudah menggunakan kendaraan listrik untuk mobilitasnya. Misalnya Angkatan Darat Australia, yang sudah menguji coba sepeda listrik Sur Ron Firefly yang mampu menerobos jalur yang sempit dengan nyaman. Kendaraan listrik memiliki keunggulan untuk dipakai sebagai kendaraan operasional militer. Antara lain karena suara mesin yang senyap, bisa digunakan dalam segala cuaca dan medan, ringan dan mudah bermanuver, serta tidak menghasilkan panas berlebih," ujar Bamsoet saat menyerahkan 10 unit motor listrik BS Elektrik kepada Pangkostrad Letnan TNI Jenderal Maruli Simanjuntak yang didampingi jajaran Pejabat Utama Kostrad, di Markas Kostrad, Jakarta, Jumat (28/10/22).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, BS Elektrik merupakan kendaraan motor listrik yang diproduksi di Surabaya, Jawa Timur. Selain ramah lingkungan karena tidak menyebabkan polusi udara, BS Elektrik juga ramah 'kantong' karena harga jualnya yang sangat terjangkau, dibawah Rp 10 juta.
"Walaupun bermotor listrik, kecepatannya tidak kalah dengan motor konvensional, bisa mencapai 45-60 Km/jam. Kebutuhan chargingnya tidak terlalu memakan waktu, cukup 6-8 jam baterai sudah terisi penuh. Jadi bisa diisi malam hari, pagi harinya bisa digunakan kembali untuk menunjang aktivitas masyarakat," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, hibah 10 unit BS Elektrik kepada Kostrad tersebut juga sebagai dukungan terhadap langkah Presiden Joko Widodo yang menargetkan jumlah sepeda motor listrik di Indonesia pada tahun 2025 bisa menembus 2 juta unit, dan pada tahun 2030 mencapai 13 juta unit. Fokus pemerintah mempercepat migrasi sepeda motor listrik sangat tepat. Mengingat dari sekitar 149,7 juta unit kendaraan yang ada di Indonesia, sebanyak 119-133 juta unit diantaranya merupakan sepeda motor. Diperkirakan setiap tahunnya, 1 unit sepeda motor menghabiskan sekitar Rp 3,7 juta hingga Rp 5 juta subsidi BBM.
"Target 2 juta hingga 13 juta unit sepeda motor listrik sangat mudah direalisasikan. Mengingat pangsa pasarnya sangat luas, dari jumlah ojek online (Ojol) saja sudah mencapai sekitar 4 juta pengemudi. Pemerintah bisa bekerjasama dengan pengemudi Ojol, berikan mereka sepeda motor listrik yang layak pakai, dengan cicilan yang tidak memberatkan. BS Elektrik pernah menghitung, jika bekerjasama dengan Ojol, mereka bisa memberikan cicilan Rp 5 ribu per hari, sehingga tidak memberatkan Ojol. Dengan bermigrasi ke sepeda motor listrik, kehidupan Ojol juga bisa terbantu, karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk service kendaraan, sehingga bisa dialihkan untuk memenuhi pendidikan, kesehatan, ataupun kebutuhan hidup lainnya," pungkas Bamsoet. (*)