Aceh Besar – Dinas Syariat Islam Kabuten Aceh Besar dinilai sukses dalam menyelenggarakan pelatihan Pembinaan dan Peningkatan Kualitas Dai serta pelatihan Imam Hafizh se- Kabupaten Aceh Besar.
Untuk diketahui, ke dua pelatihan tersebut dilaksanakan di Hotel Madinatul Zahra, Gampong Lampeneuruet, Kecamatan Darul Imarah. Pelatihan bagi Dai diikuti oleh 310 peserta se-Aceh Besar dibagi dalam 5 angkatan, dimana 1 angkatannya diikuti oleh 62 Dai yang dimulai sejak 20 September – 4 Oktober 2022.
Sementara, pelatihan bagi Imam Tahfizh diikuti oleh 250 peserta dari seluruh Kecamatan se- Aceh Besar yang dibagi dalam 5 angkatan dan dimulai sejak 14-23 September 2022.
Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Besar melalui Kabid Sumber Daya Syariat Islam M. Nursalim mengatakan seluruh peserta telah mendapatkan pelatihan dan pembinaan dari narasumber berkualitas. Dia mengharapkan baik Dai maupun Imam Hafizh dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam bermasyarakat.
Salah seorang pemateri, Dr. Syukri Bin Muhammad Yusuf, MA mengaku jika kegiatan yang diselenggarakan oleh DSI Kabupaten Aceh Besar sangat baik dan sangat besar bermanfanya bagi peserta sendiri dan masyarakat.
Menurut Mantan Kabid Bina Hukum dan Hak Azasi Manusia DSI Aceh itu, DSI Aceh Besar berhasil melaksanakan kegiantan ini dan patut diberikan apresiasi karena mengambil peran untuk mencerdaskan umat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat sesuai dengan tupoksinya.
“Penerapan Qanun Syariat Islam, atau subtansi dari pelaksanaan Syariat Islam di Aceh penting dilakukan oleh setiap Kabupaten/Kota di Aceh, namun harus sesuai dengan kemampuan daerah masing-masing, apa yang penting menurut daerah kan tidak musti sama mungkin disana sudah paham di dalam hal ini walaupun tidak seragam,” katanya
hal senada juga disampaikan Pimpinan Dayah Madinatuddiniyah Sa’datur Munawwarah (Masamu) Gampong Layeun Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar Teungku Abdul Wahab yang akrab dipanggil Abati. menurut Abati selama mengikuti kegiatan ini berjalan sangat baik.
“Kami telah memperoleh peningkatan Ilmu bagi Dai. Sebenarnya sangat dibutuhkan dan sangat diperlukan untuk para dai-dai, karena di dalam kegiatan tersebut yang dibina tentang pemahaman-pemahaman ajaran yang bisa menyesatkan, ada yang pemahaman syariat dengan benar ada juga bagaimana menerapkan Qanun Syariat Islam, ini sangat penting untuk da’i-dai yang belum diketahui,” ungkap Abati.
Menurut Abati, kegiatan ini patut dilanjutkan pada masa masa selanjutnya karena ilmu ini tidak ada habis-habis untuk selalu dikembangkan,”karena manusia itu pelupa, kalau ada yang mengingatkan itu sangat penting ini suatu bagaikan taklim ada belajar mengajar tidak ada batasannya jangan sekarang dari dalu juga dilakukan,”ujar Abati.
Dia berharap peningkatan kapasitas Dai di Aceh, khususnya di Aceh Besar sangat diperlukan oleh masyarakat, karena peran Dai sangat besar dalam mensyiarkan agama Allah, SWT sehingga sebagai hambanya memiliki pandangan dan pegangan hidup dunia dan akhirat.(***)