“Jadi pengoptimalisasi penggunaan lahan sangat tinggi, dalam rangka bagaimana melahirkan sumber daya manusia pertanian khususnya yang petani milenial itu kita asah dari awal terjun ke lapangan. Sesuai dengan program keahlian yang dimiliki masing-masing,” kata Kepala SMK-PP Saree Muhammad Amin S.P, M.P.
Sambung Muhammad Amin, kepada siswa diajarkan praktek langsung sesuai dengan mata pelajaran dan kopetensi keahlian masing-masing. Dimana para siswa dan siswi diperkenalkan bagaimana menanam tanaman pangan seperti padi, jagung dan lainnya.
Kemudian, untuk kegiatan tanaman pangan lainnya seperti kacang kacangan yang itu rutin dilakukan. Dan ada tanaman sayuran seperti bayam pertanian konvensional dan juga ada pertanian organik seperti bawang, cabe, tomat, terong, kol bunga yang dilaksanakan secara terus menerus
“Jadi, begitu siswa menyusun program kemudian praktek dan mendapatkan hasil kemudian langsung di ulang kembali proses ini pada kelas 1, kelas 2, dan kelas 3,’ ujarnya.
Selanjutnya, sambung Muhammad Amin, tanaman perkebunan seperti kunyit, jahe, temu lawak, dan rosela yang di praktek siswa langsung. Jadi, dari mengelola tanah, budidaya dan ada hasil mereka juga melakukan kepada pengolahan hasil.
“Semua proses tersebut diikuti, sehingga dengan praktek langsung dilapangan siswa bisa mengenali atau bekerja langsung bagaimana merasakan mengolah tanah, menaikkan bedeng, menanam yang ini adalah proses karakter juga,’ terang Muhammad Amin.
Menurut Muhammad Amin, ini semua dilakukan untuk membukan wawasan siswa siswi bahwa sekolah ini tidak hanya mengajarkan teori tapi langsung praktek. Inilah salah satu perbedaan sekolah SMK PP Sare dengan sekolah lainnya.
“Disini, kita ada jurusan peternakan dimana menanam jenis-jenis makanan hewan ternak seperti rumput-rumputan dan juga ada kotoran sapi yang itu dimanfaatkan sesuai organic,” ungkap Kepsek SMK PP Saree, Muhammad Amin.
