“Kota Sabang adalah salah satu kota tujuan wisata yang cukup terkenal. Perlu adanya koordinasi yang baik antar lintas sektor, dalam hal ini termasuk dengan BPKS. Saya mengajak BPKS untuk sama-sama saling memperkuat sinergitas, demi kemajuan Sabang,” kata Pj Wali Kota Sabang.
Lanjutnya, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat ini, diantaranya pembenahan pintu masuk utama ke kota Sabang yaitu pelabuhan Balohan dan penataan tugu Kilometer Nol sebagai destinasi wisata ikonik Sabang.
“Selain itu, terkait persiapan kedatangan kapal pesiar ke Sabang dalam waktu dekat ini harus dipikirkan dengan matang. Kita harus terus berkomunikasi dan berkoordinasi kembali dengan berbagai instansi terkait, agar semuanya berjalan dengan baik,” ujarnya.
Menurut Pj Wali Kota, dengan segala keterbatasan yang ada, baik di Pemko Sabang maupun di BPKS, perlu adanya dukungan dari Pemerintah Pusat, sehingga pembangunan Kota Sabang akan semakin baik kedepannya.
Hal ini disambut baik oleh kepala BPKS Junaidi Ali, yang mengatakan hal ini sejalan dengan visi misi dan rencana strategis BPKS tahun 2020-2024, untuk mewujudkan pengembangan kerjasama dengan para pihak dalam peningkatan investasi di kawasan Sabang.
“Ini juga sekaligus berkesinambungan dalam menjalankan misi kami untuk kelembagaan yang transparan, akuntabel, efektif dan efisien. Terkait dengan Pelabuhan Balohan yang menjadi pintu gerbang Kota Sabang, kami akan menata kembali dan segera menyelesaikan hal-hal yang selama ini belum terselesaikan dan akan memanfaatkan serta mengaktifkan aset yang dimiliki,” tambahnya.
Junaidi menambahkan, Manajemen BPKS sejauh ini juga telah melakukan kerjasama dengan PT. Pelni dan BUMN lainnya untuk mendukung setiap kegiatan atau kerjasama, untuk mengembangkan Kawasan Pelabuhan Sabang.
