Aceh Besar – Para Dai yang merupakan peserta palatihan dalam rangka pembinaan dan peningkatan kualitas Dai se- Aceh Besar mengharapkan kegiatan pelatihan seperti ini, untuk terus dilaksanakan dan menjadi agenda tahunan Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Besar.
Harapan tersebut disampaikan oleh seorang peserta dari Kecamatan Kuta Malaka, Tgk. Syibran Malasi pada media ini, disela-sela mengikuti pelatihan tersebut di Hotel Madinatul Zahra, Gampong Lampeneuruet, Kecamatan Darul Imarah, Jumat 23 September 2022.
Menurut Tgk. Syibran Malasi, kegiatan pelatihan ini banyak menambah ilmu bagi Dai sehingga dinilai sangat bermanfaat.
“Saya sebagai peserta menilai kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Syariat Islam Aceh Besar cukup bagus dalam upaya menambah wawasan dan ilmu pengetahuan terkait dengan pelaksanaan syaraita islam. khususnya hari ini, kami diajarkan untuk pemantapan qanun tentang syariat islam. Dan ini tidak dijumpai, jika tidak ada kegiatan seperti ini,” ujar Tgk. Syibran Malasi.
Dikatakan Tgk. Syibran Malasi, barang kali kegiatan seperti ini perlu dilanjutkan ke tahapan selanjutnya, dirinya mengaku sebagai warga Aceh yang seharusnya mengetahui tentang bagaimana masalah yang dihadapi pemerintah dalam menerapka syariat islam di Aceh.
Dia pun mengatakan seandainya antara masyarakat, pemerintah, semua elemen paham dan memiliki tujuan yang sama tentu dalam menjalankan aktivitas kita sehari-hari dengan memaksimalkan penerapan qanun qanun dan syariat islam di Aceh ini akan lebih mudah.
“Barang kali masyarakat tidak mengetahui pemerintah selama ini sudah berkerja memaksimalkan walaupun masih ada kekurangan di sana sini, insyaAllah dengan ada kegiatan seperti ini makin bertambah keyakinan masyarakat untuk lebih yakin terhadap penerapan syariat islam di Aceh,” cetus salah satu pengajar di Dayah Mahyal Ulum Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah Sibreh itu.
Selain itu, menurut Tgk. Syibran Malasi peran Dai sangat besar dalam bermasyarakat, karena Dai ini adalah orang yang berbicara di panggung-panggung dan mimbar dakwah hingga mimbar Khutbah, sehingga semua masyarakat bisa mendengar dan mencernanya dengan sangat mudah.
“Apa yang disampaikan di dunia pendidikan (sekolah) ataupun mendengar di dunia pemerintah (pemerintah), tapi mereka lebih mudah menerima informasi yang bagus itu dari khatib karena bisa berinteraksi langsung,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Tgk. Syibran Malasi mengharapkan perlu dai-dai yang wawasan luas, dimana tidak hanya mengetahui tentang hukum agama saja, namu juga harus mengetahui aturan-aturan negara berupa qanun hingga perundang-undangan sehinbgga akan selaras dan sejalan dalam menyampaikan dakwah pada khalayak ramai.
Untuk diketahui, Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Besar menggelar palatihan dalam rangka pembinaan dan peningkatan kualitas Dai se- Aceh Besar mulai dari 20 September hingga 4 Oktober 2022 di Hotel Madinatul Zahra, Gampong Lampeneuruet, Kecamatan Darul Imarah.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Staf Ahli Bupati Aceh Besar Bidang Keistimewaan Aceh, SDM, dan Kerjasama Drs Syukri, Selasa 20 September 2022.
Selain Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Besar Rusdi SSos MSi, acara itu turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Besar, Ustad Adi Darma, S.Pd, M.Pd, Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Besar, Prof. Dr. Mustanir Yahya M.Si serta sejumlah pejabat OPD lainnya.
Kabid Sumber Daya Syarit Islam DSI Aceh Besar Muhammad Nursalim, S.Ag menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah dalam rangka membina dan meningkatkan kualitas DAI di Aceh Besar.
Pelatihan ini sendiri diikuti oleh sejumlah 310 Dai dari seluruh Aceh Besar yang berasal dari unsur tokoh Dai Kecamatan, BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia), Ormas seperti dari , Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Rabithah Thaliban Acèh (RTA), dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), serta Gerakan Peduli Islam (GPI) Aceh Besar.
Sementara, pelatihan tersebut digelar dalam lima angkatan dimana untuk satu angkatanya diikuti oleh 62 perserta selam tiga hari.