Banda Aceh - Wakil Rektor II Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Marwan, M.Si dengan resmi membuka kegiatan Diseminasi Marine Fellowship Program (MFP) III & Groundwork Analysis (GWA) 2021-2022 WPP. Kegiatan ini berlangsung di Ruang VIP AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Kamis (28/07/2022)
WR II mengatakan, program MFP dan GWA 2021-2022 di Wilayah Pengelolaan Perikanan 571 & 572, masing-masing telah berjalan selama 12 dan 6 bulan. Program ini diinisiasi oleh Yayasan Strategi Konservasi Indonesia (YSKI) dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University.
“Sebagian besar MFP & GWA Fellows termasuk tim riset dari USK sudah selesai melakukan analisis dan penulisan terhadap data-data primer dan sekunder yang didapat. Hari ini, kita mendengarkan hasil dari penelitian tersebut,” kata Prof Marwan.
Hasil dari diseminasi ini akan digunakan untuk output lainnya dari program MFP & GWA, baik berupa policy memorandum, infographic, dan laporan riset yang diharapkan dapat menciptakan pengelolaan perikanan di WPP 571 dan 572 yang terpadu dan berkelanjutan.
“Kegiatan seperti ini, semoga dapat memacu semangat seluruh civitas akademika USK untuk selalu berprestasi, dan hasil riset ini bisa memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Aceh, Indonesia serta dunia internasional,” harap WR II.
Lebih jauh, dirinya menyebutkan, USK selama ini terus menggenjot penelitian. WR II menyebutkan, saat USK berstatus PTN-BLU, mengalokasikan 15 persen dari total anggaran untuk penelitian. Ke depan, saat sudah sah naik kelas dengan status PTN-BH, USK akan menggelontorkan 25 hingga 30 persen anggaran untuk penelitian.
Senada dengan itu, Dekan FKP USK, Prof. Dr. Muchlisin Z.A, S.Pi, M.Sc mengamini, selama ini dukungan USK terhadap penelitian cukup baik. Diseminasi tersebut, diharapkan bermanfaat untuk masyarakat. Khususnya nelayan.
“Kami berharap, melalui diseminasi Marine ini, mendapatkan banyak masukan. Sehingga bisa dilanjutkan,” tutur Prof Muchlisin.
Di kesempatan yang sama, Program Manager Conservation Strategy Fund (CSF), Abdul Muis menerangkan, kegiatan ini mendapatkan kepercayaan dari donor. Targetnya berlangsung di 10 provinsi, untuk Marine dimulai tahun depan. Tahun ini, ada dua penelitian dari USK. Pertama, membahas tentang ikan kerapu dan kakap untuk perekonomian nelayan. Kedua, tentang perubahan cuaca terhadap ikan tuna.
“Kita ada tiga tahapan seleksi. Teman-teman peneliti USK selalu masuk setiap kali seleksi. Proposal penelitian mereka sangat luar biasa,” pujinya.
Pada diseminasi tersebut, USK turut mengundang BRIN, sejumlah dinas di lingkungan Provinsi Aceh, seperti DKP, Bapeda, BMKG, Panglima Laot, sejumlah LSM, dan pihak swasta.(*)