Banda Aceh – Sebanyak 60 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari 23 Kabupaten/Kota Se-Aceh, dibekali pelatihan jurnalistik dasar. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik di sekolah, khususnya sekolah kejuruan.
Diketahui, penyebaran informasi saat ini semakin beragam dan berkembang pesat dewasa ini. Banyak informasi dapat diakses setiap harinya yang didapat oleh masyarakat dan sangat beragam jenisnya.
Proses jurnalistik tidak hanya terjadi dalam media-media besar, dalam lingkup yang lebih kecil sekalipun dalam melakukan proses jurnalistik, yakni sekolah. Apalagi, saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya meningkatkan pendidikan karakter.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM, saat membuka pelatihan jurnalistik menyampaikan, pembekalan ilmu jurnalistik bagi pelajar untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenali dunia jurnalistik dasar.
“Poin pentingnya adalah generasi ini memahami ilmu jurnalistik dan dapat mengkoversikan dalam lingkup sekolah. Selain itu, peserta didik juga dapat membedakan karya jurnalistik dengan kabar hoaxs,” ujar Alhudri.
Menurutnya, kebebasan pers di tanah air dijamin dan termaktub dalam undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Kebebasan itu disertai dengan tanggungjawab sosial dan harus menghormati hak asasi setiap orang untuk dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
Masih kata Kadisdik, seiring dengan perkembangan teknologi tidak bisa dipungkiri bahwa proses penyebaran dan pengumpulan informasi mengalami mengalami perubahan yang signifikan.
“Perkembangan dan pemanfaatan media sosial dewasa ini berkembang dengan sangat luar biasa. Media sosial dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Penggunaannya cenderung banyak membuat informasi benar atau salah,” katanya lagi.
Itu sebabnya, sambung Kadisdik Aceh ini, perlu langkah-langkah untuk menguji kebenaran sebuah informasi yang beredar di media sosial maupun platform digital lainnya. Siswa, menurutnya lagi, harus mampu membedakan antara produk jurnalistik dengan informasi yang dibuat warganet.
Ketua panitia pelatihan jurnalistik, T. Fariyal, S.Sos, MM, yang juga Kepala UPTD Balai Tekkomdik Aceh, menambahkan, pelatihan tersebut berlangsung selama empat hari atau sejak 21-24 Juni 2022.
Ia menyebutkan, pelatihan ini menghadirkan pemateri diantaranya, Yarmen Dinamika. Wartawan Senior Harian Serambi Indonesia itu memberikan materi “Praktik Jurnalistik berdasarkan Kode Etik Jurnalistik”.
Berikutnya, Khalis Surry. Dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh ini memberikan materi “Teknis Menulis Kreatif untuk Pemula”, Irma Hafni, dari penulis dan pegiat literasi “Menggali Ide Berita dan Teknis Menulis untuk Pemula”, Irwan Saputra, Humas Dinas Pendidikan Aceh “Mengenal Jurnalistik Online”, Riki Amhadiansyah, BTJ Pro Film “Teknis Pembuatan Video dan Design Gambar Jurnalistik Dasar”.
Pelatihan itu mengusung tema “Menumbuhkan semangat jurnalis muda dengan pelatihan dasar jurnalistik”. []