JANTHO – New Safari Ramadhan jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh berlanjut malam ini. Setelah sejak pagi bergotong royong bersama warga di sekitaran Masjid Istiqamah, yang berada di Gampong Krueng Mak, Kecamatan Simpang Tiga, malam ini ditutup dengan Tausyiah Ramadhan yang disampaikan oleh Waled Mujiburrahman, Sabtu (9/4/2022) malam.
Dalam Tausyiahnya, pimpinan Dayah Darul Ulum Al-Aziziyah Gampong Mon Geudong Lhokseumawe itu mengutip kisah dalam Ibnu Mas’ud dan keluarganya yang juga terkena penyakit Ta’eun. Sebaran penyakit ini menyebabkan kedua istri Ibnu Mas’ud meninggal dunia. Ibnu Mas’ud juga terkena penyakit ini namun beliau berobat.
“Dalam dunia modern saat ini, ta’eun kembali menjangkiti dunia dan para ahli menyebutnya Covid-19. Alhamdulillah, segala upaya yang selama ini dilakukan pemerintah sebagai ikhtiar untuk melindungi warganya dari paparan virus ini telah membuahkan hasil positif,” ujar Waled Mujiburrahman.
“Oleh karena itu, Pak Gubernur melalui kami para penceramah, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat yang telah disiplin prokes dan ikut vaksinasi, sehingga segala ikhtiar selama ini telah mampu menekan penyebaran Covid-19,” sambung Waled Mujiburrahman.
Selain itu, dalam tausyiahnya Waled juga mengingatkan para jamaah tentang tujuan Allah memberikan kesempatan umat manusia untuk hidup di dunia, yaitu untuk mempersiapkan perbekalan menuju dunia akhirat.
“Penting bagi kita untuk mempelajari ilmu Fiqh, Tauhid dan Tasawuf. Jika ini tidak kitab pelajari dan dalami selama di dunia maka sungguh merugilah kita manusia. Jadi mari kita manfaatkan Ramadhan ini untuk sebaik-baiknya belajar dan beribadah karena sangatlah merugi kita sebagai manusia jika selama Ramadhan tidak ada perubahan dalam beribadah, tidak memanfaatkan segala kelebihan yang Allah berikan dalam bulan mulia ini,” kata Waled.
Untuk itu, Waled mengingatkan pentingnya ketiga ilmu tersebut dipelajari dan diamalkan.
Waled menjelaskan, banyak orang yang rajin shalat, rajin beribadah, namun tanpa dasar ilmu pengetahuan. Hal ini akan berimbas pada sia-sianya amal kebaikan seseorang.
“Ingat, ibadah tanpa didasari ilmu agama adalah sia-sia. Untuk itu, mari kita datangi majelis-majelis ilmu dan pelajari ketiga ilmu ini, agar ibadah yang kita laksanakan tidak sia-sia,” imbuh Waled.
Waled Mujiburrahman juga berpesan agar jangan sampai giatnya kita mencari rejeki membuat lalai dalam belajar dan beribadah. Oleh karena itu, Waled berpesan agar mulai saat ini, selalu meneguhkan dalam diri masing-masing bahwa segala usaha mencari rejeki adalah semata-mata sebagai bagian dari ibadah untuk mendapatkan ridha Allah.
“Dengan demikian, kita akan selalu sadar bahwa ibadah pokok adalah sesuatu yang harus kita utamakan. Mari kita beribadah dan beramal sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya agar kita benar-benar siap saat kembali kepada Allah. Ingat, kematian datang tanpa kita tahu kapan dan dimana. Harta dan rejeki yang kita punya akan tinggal, hanya amal-amal dan sedekah jariah yang akan menemani dan memudahkan kita di alam kubur,” ujar Waled berpesan.
Alumni Dayah MUDI Mesra Samalanga ini juga mengingatkan, bahwa saat kematian datang, hanya ada tiga hal yang akan memudahkan urusan seorang hamba di alam kubur, yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak-anak yang saleh.
“Mari, mulai saat ini cari rejeki dan ilmu sebanyak-banyaknya untuk kemudian kita beramal dan berbagi ilmu serta membentuk anak-anak saleh sebagai penerus perjuangan agama Allah ini, yang nantinya akan mempermudah urusan kita di alam baka,” pungkas Waled Mujiburrahman.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh Muhammad Iswanto menjelaskan, Tausyiah dari Waled Mujiburrahman malam ini menjadi penutup dari rangkaian kegiatan New Safari Ramadhan ASN jajaran Biro Adpim serta seluruh SKPA di jajaran Pemerintah Aceh, yang secara bersamaan turun langsung ke 54 Masjid di 23 kabupaten/kota se-Aceh.
“Secara serentak seluruh Tim New Safari Ramadhan Pemerintah Aceh yang telah dilepas oleh Pak Sekda beberapa waktu lalu, malam ini juga menggelar kegiatan yang sama di 54 Masjid, di seluruh Aceh. Kami mewakili Pemerintah Aceh menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat di seluruh Aceh yang telah mendukung kegiatan ini. Insya Allah, silaturrahmi yang terjalin ini akan semakin menguatkan ukhuwah Islamiyah antar sesama muslim dan Allah mengganjarnya dengan pahala berlimpah kepada kita semua,” ujar Iswanto.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh para pejabat dan ASN Biro Adpim, Camat Simpang Tiga, Keuchiek Gampong Krueng Mak dan masyarakat sekitar Masjid Istiqamah.