Banda Aceh - Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh meminta pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan Banda Aceh agar mengatur lalulintas pada waktu sore disaat masyarakat mencari menu berbuka puasa.
Ketua Komisi II DPRK Banda Aceh, Aiyub Bukhari mengatakan, pengaturan lalulintas ini dilakukan untuk mencegah timbulnya kemacetan sehingga menganggu pengguna jalan.
“Kita meminta pemerintah mengatur arus lalulintas pada saat masyarakat membeli takjil, supaya tidak macet,” kata Aiyub, Jumat (15/4/2022).
Aiyub mengatakan, kondisi Covid-19 di Banda Aceh sudah melandai. Informasi terkahir Banda Aceh sudah berada di level 1, sehingga masyarakat dapat melakukan aktivitas dengan aman dan nyaman.
“Jadi Alhamdulillah sekarang sudah level 1, itu menjelang puasa UMKM-UMKM , pedagang-pedagang kue dan minuman sudah tidak takut dan khawatir lagi,” katanya.
Selama ini, lanjutnya, Covid-19 sangat berdampak bagi ekonomi masyarakat, terutama pelaku UMKM di Banda Aceh. Dia mengatakan, dengan datangnya bulan ramadan ini pelaku UMKM dapat meraup untung dari hasil penjualannya.
“Jadi kita harapkan dalam bulan puasa ini warga kota Banda Aceh para pelaku umkm bisa mendapatkan keuntungan,” ujarnya.
Hanya saja, kata Aiyub, pemerintah perlu memberikan rasa aman kepada warga kota dan mengatur lokasi-lokasi tempat penjualan takjil untuk berbuka puasa.
Menurut Aiyub, pengaturan lokasi jualan dan arus lalulintas ini sangat penting, mengingat aktivitas warga di sore hari meningkat untuk membeli makanan berbuka.
“Sehingga kenyamana dari bagi pedagang UMKM ini hadir disitu. Mereka merasakan hadirnya pemerintah disitu,” kata dia.
“Kita mendorong pemerintah untuk mengatur senyaman mungkin pedagang-pedagang ini. Jangan dibatasi tapi diatur saja,” tambahnya. (Parlementaria)Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh meminta pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan Banda Aceh agar mengatur lalulintas pada waktu sore disaat masyarakat mencari menu berbuka puasa.
Ketua Komisi II DPRK Banda Aceh, Aiyub Bukhari mengatakan, pengaturan lalulintas ini dilakukan untuk mencegah timbulnya kemacetan sehingga menganggu pengguna jalan.
“Kita meminta pemerintah mengatur arus lalulintas pada saat masyarakat membeli takjil, supaya tidak macet,” kata Aiyub, Jumat (15/4/2022).
Aiyub mengatakan, kondisi Covid-19 di Banda Aceh sudah melandai. Informasi terkahir Banda Aceh sudah berada di level 1, sehingga masyarakat dapat melakukan aktivitas dengan aman dan nyaman.
“Jadi Alhamdulillah sekarang sudah level 1, itu menjelang puasa UMKM-UMKM , pedagang-pedagang kue dan minuman sudah tidak takut dan khawatir lagi,” katanya.
Selama ini, lanjutnya, Covid-19 sangat berdampak bagi ekonomi masyarakat, terutama pelaku UMKM di Banda Aceh. Dia mengatakan, dengan datangnya bulan ramadan ini pelaku UMKM dapat meraup untung dari hasil penjualannya.
“Jadi kita harapkan dalam bulan puasa ini warga kota Banda Aceh para pelaku umkm bisa mendapatkan keuntungan,” ujarnya.
Hanya saja, kata Aiyub, pemerintah perlu memberikan rasa aman kepada warga kota dan mengatur lokasi-lokasi tempat penjualan takjil untuk berbuka puasa.
Menurut Aiyub, pengaturan lokasi jualan dan arus lalulintas ini sangat penting, mengingat aktivitas warga di sore hari meningkat untuk membeli makanan berbuka.
“Sehingga kenyamana dari bagi pedagang UMKM ini hadir disitu. Mereka merasakan hadirnya pemerintah disitu,” kata dia.
“Kita mendorong pemerintah untuk mengatur senyaman mungkin pedagang-pedagang ini. Jangan dibatasi tapi diatur saja,” tambahnya. (Parlementaria)Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh meminta pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan Banda Aceh agar mengatur lalulintas pada waktu sore disaat masyarakat mencari menu berbuka puasa.
Ketua Komisi II DPRK Banda Aceh, Aiyub Bukhari mengatakan, pengaturan lalulintas ini dilakukan untuk mencegah timbulnya kemacetan sehingga menganggu pengguna jalan.
“Kita meminta pemerintah mengatur arus lalulintas pada saat masyarakat membeli takjil, supaya tidak macet,” kata Aiyub, Jumat (15/4/2022).
Aiyub mengatakan, kondisi Covid-19 di Banda Aceh sudah melandai. Informasi terkahir Banda Aceh sudah berada di level 1, sehingga masyarakat dapat melakukan aktivitas dengan aman dan nyaman.
“Jadi Alhamdulillah sekarang sudah level 1, itu menjelang puasa UMKM-UMKM , pedagang-pedagang kue dan minuman sudah tidak takut dan khawatir lagi,” katanya.
Selama ini, lanjutnya, Covid-19 sangat berdampak bagi ekonomi masyarakat, terutama pelaku UMKM di Banda Aceh. Dia mengatakan, dengan datangnya bulan ramadan ini pelaku UMKM dapat meraup untung dari hasil penjualannya.
“Jadi kita harapkan dalam bulan puasa ini warga kota Banda Aceh para pelaku umkm bisa mendapatkan keuntungan,” ujarnya.
Hanya saja, kata Aiyub, pemerintah perlu memberikan rasa aman kepada warga kota dan mengatur lokasi-lokasi tempat penjualan takjil untuk berbuka puasa.
Menurut Aiyub, pengaturan lokasi jualan dan arus lalulintas ini sangat penting, mengingat aktivitas warga di sore hari meningkat untuk membeli makanan berbuka.
“Sehingga kenyamana dari bagi pedagang UMKM ini hadir disitu. Mereka merasakan hadirnya pemerintah disitu,” kata dia.
“Kita mendorong pemerintah untuk mengatur senyaman mungkin pedagang-pedagang ini. Jangan dibatasi tapi diatur saja,” tambahnya. (Parlementaria)