Banda Aceh - Bank Indonesia Provinsi Aceh Buka program Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI) Tahun 2022. WUBI Tahun 2022 diikuti oleh 272 peserta yang mendaftar dari berbagai wilayah di provinsi Aceh. Jum'at (11/3).
Yang kemudian para peserta pendaftar tersebut dikelompokkan menjadi beberapa kategori bidang usaha dan dipilih 47 UMKM peserta yang dinyatakan lulus seleksi administrasi dan diikutsertakan dalam kegiatan “Seminar Entrepeneurship dan Kurasi Produk” pada hari Rabu 9 Maret 2022 di Banda Aceh.
Acara Seminar tersebut menghadirkan narasumber kelas Nasional yaitu Donny Kris CEO Malang Strudel dengan tema seminar “Success Story Malang Strudel” dan Owner Maharrani Official yaitu Elsa Maharrani dengan tema “Sociopreneurs”.
Setelah mengikuti kegiatan seminar peserta WUBI 2022 kembali harus mengikuti Kurasi Produk UMKM yang dikurasi langsung oleh pelaku usaha mitra dan Peserta WUBI terbaik tahun 2021 sebelumnya.
Ke-34 peserta tersebut, akan mengikuti program Wirausaha Unggulan Bank Indonesia selama 6 bulan dengan rangkaian program yaitu; 1) Pelatihan dan Mentoring Sipiritual (yang dimulai dari tanggal 10 s.d 11 Maret 2022, 2) Pelatihan dan Mentoring Bisnis (bootcamp and business Mentoring), 3) Pelatihan Kompetensi Teknis Wirausaha dan, 4) Fasilitasi Program Khusus sesuai dengan kebutuhan Peserta WUBI melalui pembekalan Kompetensi Teknis Wirausaha (hardskill).
Dalam sambutannya kepala BI Provinsi Aceh Achris Sarwani menyampaikan, bahwa program WUBI tahun 2022 dilakukan dengan konsep yang lebih berbeda.
Ia menyebutkan Bank Indonesia Provinsi Aceh bekerja sama dengan Pelatih Indonesia dan PT Yuk Bisnis untuk memberikan bekal pengetahuan kewirausahaan baik softskill maupun hardskill selanjutnya, pendampingan WUBI dikuatkan dengan materi spiritual, disamping penguatan dari sisi bisnis usaha serta melakukan pendampingan terhadap UMKM yang terpilih pada program WUBI Tahun 2022 dalam rangka melakukan pengembangan usaha.
Achris Sarwani optimis Dengan adanya program pengembangan Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI) tahun 2022 akan dapat menciptakan wirausaha baru yang Tangguh dan Unggul di masa pandemi Covid-19 ini.
Selain itu, Achris Sarwani juga menyampaikan komitmen Bank Indonesia Provinsi Aceh terhadap pengembangan Ekonomi Syariah. Strategi penguatan ekonomi syariah tahun 2022 akan ditempuh pada setiap pilar dalam Blueprint Ekonomi dan Keuangan Syariah melalui penguatan pada tiga area.
Strategi yang pertama ialah Penguatan Infrastruktur termasuk Digitalisasi dengan implementasi yang antara lain ditujukan untuk mendukung traceability produk industri halal dan akselerasi proses sertifikasi halal.
Strategi kedua ialah Penguatan Kelembagaan, antara lain ditempuh melalui pengembangan Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (HEBITREN) sebagai wadah sinergi dan kolaborasi antar unit ekonomi pesantren.
"Strategi penguatan terakhir ialah Perluasan Implementasi melalui antara lain replikasi model bisnis kemitraan pesantren dengan usaha syariah di berbagai wilayah." tutur Achris.
Achris mengatakan, pengembangan instrumen integrasi keuangan komersial dan sosial syariah. Dengan mempererat sinergi dalam implementasi tiga strategi penguatan, periode pemulihan serta akelerasi pada tahap selanjutnya akan berjalan semakin efisien dan efektif.
"Selanjutnya upaya pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah akan tereskalasi dengan sinergi nasional bersama otoritas, stakeholder terkait, dan masyarakat luas dalam lintasan menuju visi Indonesia Maju." tutupnya.