“Mari kita sukseskan dan ramaikan event Pekan Budaya dan Tradisi Barsela di Subulussalam. Silakan masyarakat/wisatawan menghadirinya dengan mematuhi protokol kesehatan,” ujar Jamaluddin, Kamis, 17 Maret 2022.
Pagelaran event tersebut, kata Jamaluddin, bertujuan untuk membangkitkan minat dan perhatian masyarakat, khususnya generasi muda terhadap budaya dan tradisi di daerahnya.
Selain itu, juga dalam rangka meningkatkan potensi ekonomi lokal, serta menarik minat investor ke kawasan barat selatan Aceh.
“Selain mampu melestarikan budaya dan kearifan lokal, event ini juga punya dampak positif terhadap perekonomian masyarakat, sekaligus mendorong potensi kawasan Barsela menjadi primadona pariwisata Aceh,” katanya.
Kadisbudpar Aceh berharap, Pekan Budaya dan Tradisi Barsela ini dapat berlangsung setiap tahunnya, dan menjadi ajang promosi wisata Aceh. Menurutnya, event seperti ini dapat memberikan multiefek baik di tingkat pemerintah daerah.
“Kami upayakan Pekan Budaya dan Tradisi Barsela ini menjadi agenda rutin tahunan. Nanti kita gilir tuan rumahnya. Karena, selain menjadi ajang promosi, kegiatan ini juga dapat menjadi magnet tersendiri dalam pemulihan ekonomi mayarakat Aceh di tengah pandemi Covid-19,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pagelaran Pekan Budaya dan Tradisi Barsela diikuti partisipan dari Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Simeulue, Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh Selatan, Kota Subulussalam, dan Aceh Singkil.
Kegiatan di daerah berjuluk “Kota Syekh Hamzah Fansuri” tersebut akan melibatkan sejumlah tokoh adat, tokoh masyarakat, seniman, komunitas wisata, dan juga pelajar.
Event ini bakal menyajikan di antaranya, atraksi budaya dan tradisi masyarakat Barsela, pameran kriya dan kuliner, pentas seni, serta kenduri kuah beulangong.
Pekan Budaya dan Tradisi Barsela 2022 ini juga sebagai ajang pemanasan untuk kegiatan akbar Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) pada tahun 2023 di Kota Banda Aceh. ( Adv/Disbudpar Aceh )
