BANDA ACEH – Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyampaikan capaian realisasi investasi Aceh selama tahun 2021 yang mencapai Rp 10,8 Triliun. Capaian tersebut melebihi 163,90 persen dari target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh 2017-2022 tahun 2021 yaitu sebesar Rp. 6.65 triliun.
Hal tersebut disampaikan Nova saat membuka acara Investment Planning Forum (IPF) 2022 yang digelar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Aceh di Hotel Hermes Palace, Rabu 2/3/2022.
“Di tengah sikap pesimis sebagian masyarakat tentang kurangnya minat investor berinvestasi di Aceh, ternyata kondisi investasi Aceh di lapangan relatif sangat baik. Kinerja investasi Aceh selama empat tahun terakhir mengalami perbaikan yang cukup baik,” ujar Nova.
Nova kemudian menguraikan realisasi investasi Aceh selama tahun 2021 yang disebut mencapai Rp.10.8 Triliun. Angka itu dikatakan melebihi 163,90 persen dari target yang ditetapkan dalam RPJM Aceh 2017-2022 tahun 2021 yaitu sebesar Rp. 6.65 Triliun.
Sementara, lanjut Nova, secara nasional pencapaian target realisasi investasi Aceh mencapai 201,84 persen dari target yang diberikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp. 5.4 Triliun.
Pencapaian tersebut kata Nova menjadi salah satu indikator penting bahwa iklim investasi di Aceh semakin membaik.
Namun begitu, Nova juga mengingatkan bahwa realisasi investasi Aceh dalam bentuk angka-angka tersebut tidak boleh membuat para pihak cepat puas. Sebaliknya, angka-angka tersebut diharapkan menjadi tantangan untuk terus memperbaiki kinerja dan pelayanan investasi di Aceh.
Dalam penyampaiannya pada kegiatan itu Nova juga menjelaskan, Investment Planning Forum (IPF) 2022 mengusung tema “Memacu Investasi Berkelanjutan menuju Pemulihan Ekonomi Aceh Pasca Covid-19”. Acara itu melibatkan Satuan Kerja Perangkat Aceh, Satuan Kerja Perangkat Kabupaten dan Satuan Kerja Perangkat Kota terkait seluruh Aceh dan stakeholder terkait lainnya.
Nova juga menjelaskan, Investment Planning Forum 2022 sebagai forum tahunan penanaman modal Aceh yang bertujuan untuk menjaring usulan program maupun kegiatan penanaman modal kabupaten/Kota dan menghasilkan kegiatan prioritas untuk pemenuhan target realisasi penanaman modal tahun 2023-2026.
“Berbagai langkah strategis perlu terus dilakukan untuk menarik penanam modal, baik PMDN, maupun PMA ke Aceh melalui berbagai daya tarik investasi yang bersifat clean and clear and ready to offer, termasuk juga dalam hal ease of doing business atau kemudahan berusaha lainnya, sehingga Aceh tidak hanya maju dan berkembang secara ekonomi, namun juga dikenal sebagai destinasi investasi impian bagi para penanam modal melalui semangat “Green Investment”,” kata Nova.
Lebih lanjut, Nova menerangkan, memacu investasi berkelanjutan menuju pemulihan ekonomi Aceh Pasca Covid-19 telah menjadi isu penting yang mengedepankan “Green Investment” atau “konsep investasi hijau “melalui prinsip-prinsip berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Konsep investasi hijau, kata Nova, menekankan pentingnya proteksi lingkungan dengan memelihara habitat, merehabilitasi hutan dan melindungi keanekaragaman hayati.
“Aceh memerlukan penanaman modal yang ramah lingkungan untuk mencegah perubahan iklim dan eksploitasi alam yang mengurangi manfaat positif bagi pertumbuhan ekonomi masa depan. Hal ini sesuai dengan semangat “Aceh Green” sebagai salah satu program Aceh Hebat,” kata Nova.
Pembukaan Investment Planning Forum 2022 itu turut diikuti unsur FORKOPIMDA Aceh, sejumlah kepala daerah, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, dan DPMPTSP Kabupaten Kota, sejumlah narasumber, Para Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh terkait, Asosiasi/Pelaku Usaha, Pengelola Kawasan Ekonomi Aceh, Pimpinan Perbankan, hingga Pimpinan LSM dan Akademisi.