Banda Aceh – Pelan namun pasti, Pariwisata Aceh mulai menggeliat kembali pasca Pandemi Covid 19. Itu sebabnya, guna mendukung bangkitnya pariwisata Aceh, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh telah merencanakan berbagai event yang akan digelar di berbagai kabupaten dan kota di Aceh.
Dari banyak event sepanjang tahun 2022 yang digelar Dinas Ke budayaan dan Pariwisata Aceh, Pekan Budaya dan Tradisi Barat-Selatan tentu tak boleh anda lewatkan.
Acara bertajuk “Budaya Membangun Negeri” ini akan dilaksanakan selama tiga hari, 19 hingga 21 Maret 2022 mendatang di Lapangan Sada Kata, Kota Subulussalam, Provinsi Aceh.
Para peserta sendiri dari 8 Kabupaten dan Kota di wilayah Barat Selatan, diantaranya : Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Simelue, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil serta tuan rumah Kota Subulussalam.
Pada acara tersebut akan ditampilkan pameran potensi tradisi dan budaya, spot wisatanya, makanan khas hingga karajinan tangan dari masing-masing daerah atau peserta.Ditambah pentas tari, pentas seni milenial hingga D’sang project.
Nah, agar event tersebut berjalan sukses dan sesuai dengan yang diharapkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh terus mempersiapkan dan mematangkan rencana kerja bersama stakeholder yang terlibat.
Seperti yang dilakukan pada Kamis 27 Januari 2022 kemarin, Disbudpar Aceh melaksanakan rapat khusus terkait acara tersebut di Kantor Disbudpar Aceh, Kuta Alam, Kota Banda Aceh.
Rapat sendiri dihadiri langsung oleh Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin, SE, M. Si, Ak didampingi Kepala Bidang Sejarah dan Nilai Budaya, Evi Mayasari, A.K.S., M.Si bersama jajaran.
Kemudian, turut dihadiri pihak pelaksana bersama 8 perwakilan Kabupaten dan Kota kecuali perwakilan Kabupaten Aceh Barat Daya,” namun mereka semua berkomitemen mengikuti event tersebut. Apalagi, ini menjadi pemanasan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) yang rencanaya akan digelar pada 2023 mendatang,” ujar Evi Mayasari, A.K.S., M.Si pada media ini.
Evi Mayasari yakin acara tersebut akan menarik minat wisatawan, khususnya warga lokal Aceh karena selain ada petunjukan kuliner dan hasil kerajinan masing-masing daerah juga ada pentas untuk kaum milenial.
“Jadi kita berupaya membantu daerah-daearah untuk memperkenalkan tradisi dan potensi yang mereka punya, baik pariwisatanya dan sebagainya kepada dunia luar,” harap Evi Mayasari.
Sementara itu, Kadisbudpar Aceh Jamaluddin mengharapkan pergelaran event tersebut berjalan sukses dan sesuai harapan supaya berdampak pada pertumbuhan ekonomi warga sekitar. Nantinya, event tersebut juga diharapkan bisa menjadi event tahunan di wilayah pantai Barat- Selatan.
“Yang kita harapkan adalah pergerakan ekonomi kan sudah lama kita vakum banyak seniman yang terlibat, hotel penuh, kan dengan ada event ini masyarakat bisa berjualan disitu dan ada geliat ekonomi,” harap mantan Kepada BPKA itu.(***)