Idi – Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Drs.Sahidal Kastri,M.Pd, bersama Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh T.Iskandar Faisal, S.Kp.M.Kes, dan Ketua TP-PKK Aceh Dr.Ir. Dyah Erti Idawati,MT menjadi narasumber pada diskusi secara mendalam terkait Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN-PASTI) di The Royal Hotel Idi, Kabupaten Aceh Timur, Rabu 2 Maret 2022.
Diskusi ini dilaksanakan dalam upaya mencari solusi dan menyamakan persepsi dan memiliki strategi percepatan penurunan Stunting di Provinsi Aceh yang dalam waktu dekat akan di laksanakan sosialisasi RAN-PASTI oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting TPPS Pusat di Banda Aceh.
Bertepatan dengan pertemuan tersebut telah dilaksanakan Pembukaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Terpadu Poltekkes Kemenkes Aceh tahun 2022 yang dilaksanakan di Aula Pendopo Bupati Kabupaten Aceh Timur dengan tema “Percepatan Penurunan Stunting melalui Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Pemberdayaan Masyarakat” Para Mahasiswa/I yang akan di tempatkan di Kecamatan Nurussalam, IDI Rayeuk, Peudada, Peureulak Barat dan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur mulai tanggal 01 hingga 21 Maret 2022 mendatang.
Dalam kegiatan tersebut hadir Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh T. Iskandar Faisal, S.Kp.M.Kes, dan jajaran selaku pelaksana kegiatan, Ketua TP-PKK Aceh Dr.Ir. Dyah Erti Idawati,MT, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Drs.Sahidal Kastri, M.Pd, Perwakilan Kodim dan Polres serta beberapa Camat dan Para Kepala Desa dalam Kabupaten Aceh Timur.
“1005 Mahasiswa/I tersebut terhitung mulai tanggal 01 sampai dengan 21 Maret 2022 dengan di dampingi 107 Para Pembimbing telah ditempatkan di Desa dalam Kecamatan Kabupaten Aceh Timur,” kata Dr. Sumihardi, SKM, M.Kes sebagai Panitia pelaksana kegiatan tersebut.
Sementara itu, Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh, T. Iskandar Faisal, S.Kp.M.Kes optimis dengan menempatkan 6 jurusan secara kolaboratif ke Desa diharapkan akan memberikan daya ungkit yang tinggi kapada masyarakat.
“Tentunya, kami akan terus berinovasi dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting khususnya di Kabupaten Aceh Timur,” harapnya.
Bupati Kabupaten Aceh Timur dalam sambutannya yang diwakili oleh Sekdakab Ir. Mahyuddin, M.Si mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berhadir dan berharap semoga dengan adanya Kuliah Kerja Lapangan terpadu ini akan membawa perubahan yang baik terhadap pola hidup masyarakatnya kearah yang lebih sehat dan sekaligus membuka acara tersebut secara resmi.
Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Provinsi Aceh pada tahun 2021 sebesar 33,2% yang telah launching pada bulan Desember 2021 sedangkan Kabupaten Aceh Aceh Timur 38,2% oleh karenanya melalui momentum ini Kepala Perwakilan BKKBN Aceh mengajak para Mahasiswa/I KKL Poltekkes Aceh untuk bekerjasama dengan Tim Pendamping Keluarga TPK yang ada di Desa dan memberikan penjelasan kepada masyarakat faktor penyebab Stunting yaitu Pertama Praktek pengasuhan yang tidak baik, Kedua Kurangnya akses makanan bergizi, Ketiga Kurangnya suplai air bersih dan sanitasi dan Keempat terbatasnya layanan kesehatan dan pembelajaran dini yang berkualitas.
Kepala Perwakilan BKKBN juga meninformasikan dimana Perwakilan BKKBN Aceh telah bekerja sama dengan 12 Perguruan Tinggi diprovinsi Aceh. Dimana akan berkolaborasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan program Mahasiswa Penting (Mahasiswa Peduli Stunting) adapun perguruan tinggi yang telah menjalin kerjasama dengan BKKBN diantaranya Universitas Teuku Umar dimana universitas tersebut telah membentuk kelompok Zero Stunting, penguatan kader Desa dalam penanganan Stunting, sementara dengan Universitas Abulyatama telah melakukan survey awal terkait data penderita Stunting sedangkan dengan Universitas Malikussaleh terkait survey keadaan masyarakat yang terdapat kasus Stunting dan mengalami gizi buruk serta dengan beberapa perguruan tinggi lainnya yang dapat disebutkan satu persatu demikian ungkap Sahidal.
Ketua TP-PKK Aceh Dr.Ir. Dyah Erti Idawati, MT mengharapkan agar para Mahasiswa dan mahasiswi dapat memberikan warna baru kepada masyarakat khususnya generasi muda secara kolaboratif bersama semua pihak gass poll “cegah Stunting itu penting” dan kegiatan ini ditutup dengan pembacaan Deklarasi Mahasiswa peduli Stunting (Mahasiswa Penting).
Sumber Informasi dari Rilis Humas BKKBN Aceh