Banda Aceh - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (FEB Unsyiah) menggelar kuliah umum bersama Achris Sarwani, Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, di Aula FEB Unsyiah, Rabu (19/1).
Kuliah umum yang bertemakan “Membangun Ekonomi Aceh Melalui Implementasi Ekonomi dan Keuangan Syariah” ini diikuti oleh Dekan FEB, Wakil Dekan, Sekretaris Jurusan, para Dosen, para Mahasiswa, serta para tamu undangan baik yang hadir secara luring maupun daring. Kegiatan tersebut dibuka oleh kata sambutan oleh Dekan FEB Unsyiah, Prof. DR. Faisal, SE, M.Si, MA.
Dalam sambutannya, Dekan FEB Unsyiah menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka dimulainya kembali kegiatan perkuliahan mahasiswa secara tatap muka (luring) untuk pertama kalinya sejak pandemi covid-19 setelah selama ini hanya melalui daring.
Lebih lanjut, Prof. DR. Faisal, SE, M.Si, MA juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani, yang telah meluangkan waktunya untuk dapat menjadi narasumber tunggal pada kuliah umum ini serta berharap kepada para mahasiswa untuk dapat mengikuti kegiatan ini dengan seksama hingga selesai.
Pada kesempatan tersebut, Achris Sarwani memaparkan perkembangan dan prospek perekonomian Aceh dan Nasional. Secara umum, pertumbuhan ekonomi Aceh mulai mengalami pertumbuhan kendati masih di bawah pertumbuhan ekonomi Sumatera dan Nasional.
"Dari sisi Lapangan Usaha (LU), didorong oleh Perdagangan dan Transportasi dan Pergudangan. Sedangkan dari sisi Pengeluaran, didorong oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor. Hal ini sejalan dengan membaiknya kinerja komoditas ekspor Provinsi Aceh." ujar Achris.
Lebih lanjut, Achris menyampaikan bahwa inflasi Aceh pada tahun 2021 (2,24% yoy) relatif lebih terjaga jika dibanding tahun sebelumnya kendati masih berada di atas inflasi nasional (1,87% yoy). Komoditas bahan makanan (volatile food) masih menjadi penyumbang utama inflasi di Aceh, yang diantaranya adalah komoditas minyak, ikan tongkol, cabai merah, cumi-cumi, dan bawang merah.
Kuliah umum yang berlangsung selama kurang lebih 2 (dua) jam tersebut mendapat antusiasme dari para peserta yang hadir dengan melemparkan beberapa pertanyaan yang diberikan kepada kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh.
Di akhir pemaparannya, Achris menyampaikan dengan berbagai indikator yang menunjukan adanya arah perbaikan baik dari survey yang dilakukan oleh Bank Indonesia seperti survei konsumen dan survei kegiatan dunia usaha ataupun indikator makro seperti harga komoditas global (kopi, batu bara, sawit) dan proyeksi pertumbuhan ekonomi global, Bank Indonesia Provinsi Aceh memperkirakan pertumbuhan ekonomi Aceh berada di atas 4% (yoy) di tahun 2022.
Sementara itu, Dekan FEB Unsyiah, , Prof. DR. Faisal, SE, M.Si, MA mengapresiasi kuliah umum ini. Ia berharap kegiatan ini mampu membawa pemahaman baru tentang pertumbuhan ekonomi Aceh dan Indonesia secara umum.(Red)