Aceh Selatan - Pembinaan keagamaan dan ketauhidan melalui Gerakan Pemuda Shubuh dan Gerakan Maghrib Mengaji sudah menjadi tradisi dan budaya keagamaan yang turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat disebuah desa bernama Gampong Suaq Bakong, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh.
Kegiatan majelis yang seyogyanya dalam mentadabburi Alquran untuk merangkul kegiatan produktif ke arah yang lebih positif ini adalah upaya dalam rangka meningkatkan kualitas keagamaan dan tradisi bernuansa islami.
Suasana ini tidak hanya dilaksanakan pada momen perayaan tertentu saja seperti di bulan Ramadhan saja. Tapi edukasi keagamaan ini juga dilaksanakan setiap bakda shalat maghrib berjamaah. Adapun edukasi bernuansa islami ini hanya bertujuan untuk mengamalkan perintah Allah Swt dan mengharapkan ridhaNya semata melalui Program Gerakan Maghrib Mengaji (GMM) dan Gerakan Pemuda Shubuh (GPS) Gampong Suaq Bakong ini.
Program GMM ini merupakan inisiasi dari Organisasi Pemuda Gampong Suaq Bakong (OPGS) yang membudayakan kembali tradisi membaca Alquran secara bergiliran dengan memantapkan tajwid dan mematangkan alur bacaan yang fasih dan jelas.
Ketua Organisasi Pemuda Gampong Suaq Bakong (OPGS), Yon Akbari menyampaikan kepada media, Rabu (25/08/2021), tujuan yang ingin dicapai dan diharapkan dari Gerakan Maghrib Mengaji ini, yaitu menghidupkan kembali tradisi membaca/mentadarus Alquran setiap selesai shalat Maghrib pada kalangan pemuda dan masyarakat di Balai Pengajian Desa Gampong Suaq Bakong.
"Gerakan Maghrib Mengaji ini sebagai upaya dalam menumbuhkan kesadaran pada nuansa agama di tengah-tengah pemuda dan masyarakat kita akan fungsi dan peranan Alquran sebagai media edukasi dalam mempelajari, menghafal, dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari," ujar alumni Pondok Pesantren Darul Hijrah Aceh Besar tersebut.
Ketua Bidang Keagamaan dan Gerakan Maghrib Mengaji, Ustaz M. Hilmi mengatakan kegiatan ini dapat meningkatkan minat dan kemampuan pemuda dan masyarakat dalam membaca Alquran, sebagai upaya memakmurkan Alquran melalui pembinaan dan pengajaran yang dilakukan dengan cara membaca Alquran secara bergiliran, yakni memantapkan tajwid dan mematangkan alur bacaan yang fasih dan jelas.
"Tujuan yang diharapkan dari program Magrib Mengaji ini bukan sekadar mengajarkan dan membaca Alquran saja, tapi juga bagian dari pendidikan karakter dan edukasi agama dalam upaya membangun generasi qurani dengan mengaji bagi pemuda dan masyarakat di Gampong Suaq Bakong," kata alumni Pondok Pesantren Mafatihul 'Ulum Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan.(Rifan)