BANDA ACEH — Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, membagikan pengalaman dirinya menjalani berbagai dinamika kehidupan kepada para remaja Aceh berprestasi. Pengalaman itu ia bagikan sebagai inspirasi untuk mendorong generasi penerus bangsa tersebut gigih dan tangguh menggapai cita-citanya.
“Tidak ada kerja keras yang sia-sia. Tidak ada sukses tanpa kerja keras,” kata Nova saat menjamu makan malam empat remaja Aceh, di Pendopo Gubernur Aceh, Rabu, 28/7/2021.
Keempat remaja itu terpilih untuk mengikuti program “sehari jadi pemimpin” yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh dalam rangka memperingati hari anak nasional. Mereka terpilih setelah melewati proses seleksi yang ketat. Dan mereka telah mengikuti program tersebut selama tiga hari, sejak tanggal 26 Juli lalu.
Selama mengikuti program, keempat remaja itu berperan sebagai tokoh penting di Aceh, diantaranya berperan sebagai Kapolda Aceh dan Ketua DPR Aceh. Selama program berlangsung, mereka bertemu dengan sejumlah pejabat dan pegiat forum anak. Mereka pun berdiskusi dan menyampaikan gagasannya terkait hak dan perlindungan anak dalam pertemuan tersebut bersama para pejabat dan pegiat forum anak.
“Ada baiknya anak-anak ini melihat perjalanan orang tua dan mengambil hikmahnya, kenapa seseorang bisa jadi sesuatu. Mungkin ada pelajaran yang bisa dipetik. Kalo ada senior bercerita jangan terlalu cepat bosan mendengarkan,” ujar Gubernur Nova.
Gubernur berbagi pengalaman hidupnya secara rinci mulai saat ia menjalani sekolah dasar hingga menjabat sebagai orang nomor satu di Aceh. Saat di bangku sekolah ia menghadapi berbagai masalah dengan guru karena sikapnya yang nakal. Meskipun begitu, ia pun kerap menjadi juara kelas dan menjadi murid berprestasi saat digelar perlombaan antar sekolah.
“Poin yang ingin saya sampaikan, melihat orang, menilai orang, apalagi anak-anak, jangan terlalu negatif thinking. Coba lihat sisi baik anak-anak nakal itu, saya malah khawatir dengan anak-anak yang selalu berdiam diri.
Sebab nakal itu paling tidak mencerminkan kalau dia itu bisa tangguh dalam segala situasi yang menekan dan mampu tahan banting,” kata Nova.
Menurut Nova, dalam menghadapi berbagai dinamika kehidupan dibutuhkan sikap yang tangguh dan tahan banting. Ia menyarankan anak-anak muda tidak cengeng, dan sering mengeluh terhadap kondisi kehidupan. Namun tetap berusaha sembari bertawakkal.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur mengingatkan para remaja itu untuk menjauhi dua hal. Penyalahgunaan narkoba dan penyalahgunaan media sosial. Menurutnya kedua hal tersebut sangat berbahaya jika disalahgunakan, bahkan bisa merusak kehidupan dan masa depan.
Selain merusak hidup sendiri, penyalahgunaan tersebut juga memberi dampak buruk bagi orang sekitar.
“Yang menjadi persoalan anak muda sekarang adalah narkoba dan sosial media. Itu penyakit yang begitu masif dan langsung masuk ke kamar kita. Bahaya lagi sosial media, gadget ini di dalamnya ada game, pornografi, dan bisa masuk dalam kamar tidur tanpa bisa diawasi orang tua,” kata Nova.
Gubernur berpesan, agar para remaja terus menekuni dengan baik setiap bidang pekerjaan yang sedang dijalaninya. Tugas manusia adalah menjemput takdirnya dengan berusaha. Sementara yang menentukan takdir dan nasib seseorang adalah sang Pencipta.
Ikut hadir dalam jamuan makan malam itu, istri Gubernur yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nevi Ariyani.
Pertemuan berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker dan menjaga jarak.(Red)