Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Yayasan Aceh Hijau dan UNICEF perkenalkan Instrumen Studi EHRA berbasis Aplikasi kepada 23 Dinas Kesehatan/Kota di Aceh

Rabu, 31 Maret 2021 | 11.47 WIB Last Updated 2021-03-31T04:47:03Z
Banda Aceh - Yayasan Aceh Hijau didukung oleh UNICEF yang bekerja sama dengan Pokja AMPL/S Aceh dan Dinas Kesehatan provinsi Aceh mengadakan pelatihan penggunaan instrumen Studi Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan (studi EHRA) berbasis aplikasi bagi tenaga kesehatan se-kabupaten/kota di Aceh melalui Zoom Meeting (30/03/2021). Pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari ini diikuti oleh 46 peserta dari 23 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Aceh

Kegiatan ini merupakan upaya penguatan dan dukungan terhadap pemerintah dalam hal ini pokja AMPL/S melalui Dinas Kesehatan Aceh untuk memudahkan dan mempercepat proses pengumpulan dan analisa data Studi EHRA. Pengumpulan data melalui Aplikasi dengan HP atau Tablet ini dapat menjadi alternatif baru yang lebih rendah biaya, lebih memudahkan dalam pengawasan kualitas data, dapat meminimalisir potensi error karena penginputan data secara manual, dan juga bersahabat dengan lingkungan karena mengurangi penggunaan kertas.  Dengan terobosan ini, harapannya Studi EHRA tidak lagi terkendala biaya besar dan hasil nya dapat tersedia secara tepat waktu untuk pemutakhiran dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) yang menjadi basis perencanaan bidang Sanitasi. 
WASH Officer UNICEF Aceh, Bapak Eko Widodo dalam sambutannya berharap dengan adanya pelatihan berbasis aplikasi ini, pengumpulan data dapat dilakukan secara lebih mudah dan cepat. Beliau juga menambahkan bahwa instrumen berbasis aplikasi ini merupakan terobosan baru untuk Studi EHRA secara nasional. 
  
“ Dengan adanya pelatihan dengan berbasis kepada aplikasi ini kita berharap baik dari proses pengumpulan data, proses analisa data bisa dilakukan lebih cepat dibandingkan kita menggunakan instrumen berbasis Microsoft Excel “ Ungkapnya.
Direktur Yayasan Aceh Hijau, Syarifah Marlina AlMazhir berharap bahwa instrumen berbasis aplikasi ini dapat diadopsi oleh dinas kesehatan seluruh Kabupaten/kota se- Aceh, karena secara penggunaan aplikasi ini sangat efisien di lapangan. Beliau juga berharap, agar Aceh dapat menjadi sumber pembelajaran bagi provinsi lain untuk penggunaan instrumen berbasis aplikasi ini. 

“Instrumen Studi EHRA berbasis aplikasi ini dikembangkan di akhir tahun lalu dan sudah di ujicobakan di Aceh Jaya dan Bireun. Kami berharap, nanti seluruh kab/kota dapat mengadopsi instrumen berbasis aplikasi ini, karena akan lebih murah secara biaya,  lebih mudah untuk quality control, dan pastinya lebih environmental friendly karena mengurangi penggunaan kertas . Mudah mudahan provinsi lain nantinya bisa belajar dari Aceh untuk terobosan baru ini”. 

Kemudian, dr. Sulasmi MHSM selaku Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Aceh menyampaikan ucapan terima kasih kepada Yayasan Aceh Hijau dan UNICEF yang sudah mengembangkan instrumen EHRA berbasis aplikasi dan mendukung penyelenggaraan pelatihan ini.

“ Dalam sambutan ini saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada panitia atas upaya sehingga terlaksana pelatihan ini dengan baik, dan terima kasih kepada Yayasan Aceh Hijau dan UNICEF yang sudah menfasilitasi kegiatan hari ini dan juga kepada seluruh peserta dari 23 kabupaten kota “, Katanya.(Red)

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update