Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Disbudpar Aceh Gelar Pameran Sepekan dan Lomba Lukis Objek Koleksi Museum Aceh

Kamis, 25 Maret 2021 | 12.28 WIB Last Updated 2021-03-25T06:16:20Z
Jamaluddin, SE, M. Si, Ak didampingi Mudha Farsyah Kepala Museum Aceh, Salman Alfarisi, Said Akram dan staf Disbudpar Aceh berfose usai mengunjungi pameran lukisan di ruang Pameran Temporer Museum Aceh. Foto: Muhrain, Rabu/24/3/2021).Banda
Banda Aceh – Pameran lukis disertai lomba lukis digelar oleh Disbudpar Aceh selama sepekan sejak Rabu, 24 – 30 Maret 2021, even ini ditujukan sebagai program Pemerintah Aceh dalam hal menjaga warisan dan pusaka Aceh dengan berkarya, Kamis (25/3/2021).

Pameran dan lomba lukis dilangsungkan setelah dibuka secara resmi oleh  Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin, SE, M.Si. Ak, didampingi Kepala UPTD Museum Aceh, Mudha Farsyah, S. Sos serta ketiga juri lomba lukis; Said Akram, Zul MS dan Jalaluddin Ismail (Addin).

Dipilihnya UPTD Museum Aceh sebagai destinasi wisata sejarah yang dimiliki Provinsi Aceh cukup berasalan sebab terdapat banyak koleksi sejarah Aceh di dalamnya.

Even pameran rutin (temporer) kali ini selain dapat menyaksikan lomba lukis pelajar tingkat SMA/sederajat, para pengunjung dapat menikmati 28 karya pelukis Aceh dan nasional, 

Para peserta lomba lukis di Museum Aceh berjumlah 27 peserta lomba dari sekolah seputar Aceh Besar dan Banda Aceh. Sebelumnya, para pelajar ini telah mengikuti technical meeting yang diselenggarakan oleh panitia, mereka mengunjungi koleksi Museum Aceh sekaligus memperoleh wawasan edukasi terhadap koleksi tersebut sebagai konten lukis nantinya.

Perlombaan karya lukis dilangsungkan di lokasi bawah Rumah Aceh komplek museum, para peserta didampingi guru/pendamping dengan peralatan lengkap melukis seperti kuas, cat, dan stand canvas dll yang sudah disiapkan panitia.

Melalui sambutannya, Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin menyampaikan bahwa penting sekali memperkenalkan koleksi Museum Aceh sebagai edukasi bidang sejarah dari benda-benda peninggalan yang telah menjadi milik Aceh, dipadukan dengan lomba lukis, menurutnya hal ini untuk memotivasi pelajar dalam mengenal lebih dekat koleksi terkemuka dari sejarah seni rupa Aceh.

Melalui perlombaan melukis tingkat pelajar SMA/sederajat yang bertemakan "Menyingkap Pesan dalam Goresan" untuk pelajar tingkat SMA Banda Aceh dan Aceh Besar tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh bermaksud pula memperkenalkan secara edukatif nilai-nilai kesejarahan Aceh yang terdapat dari koleksi museum.

Jamaluddin Kadisbudpar Aceh juga memotivasi peserta lomba agar terus belajar, dimulai dengan kemauan yang kuat, jika berhasil tetap harus terus belajar mengembangkan potensi diri sehingga mampu mencapai prestasi yang membanggakan.

"Setiap karya selalu mengandung arti, sebagai hasil inspirasi, apalagi melukis benda-benda koleksi bersejarah, Museum Aceh merupakan tempatnya benda-benda bersejarah, mengingatkan bagaimana lahirnya benda bersejarah, spirit perjuangan nenek moyang kita, tempat tujuan wisata, melihat koleksi yang ada di museum ini," paparnya.

Selain membuka lomba lukis tingkat pelajar SMA/sederajat tersebut, Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin didampingi Kepala UPTD Museum Aceh, Mudha Farsyah,  serta ketiga juri lomba lukis juga berkeliling memasuki gedung Pameran Temporer di kawasan komplek Museum Aceh untuk menikmati pameran lukisan 28 karya pelukis Aceh dan nasional koleksi Museum Aceh.

Ke 28 karya lukisan itu adalah milik dari Said Akram, Delsy Syamsumar, M. Saleh, Ibras, Said Ali, Mahdi Abdullah, Lengganu, Amang Rahman, Idran Yusuf, Taufik Kamajaya, Round Kelana, Said Rabadian, Sujiman A Musa, Lian Sahar, Wardoyo, Hatta Hambali, Amri Yahya, Ahmad Sadali, Suhadi, Zainal Abidin, Abas Ali Basyah, Yusuf, Yunus, Amir Hamzah, Winarso, A.D. Pirous, Godod. S. Gufron.

Kegiatan pameran lukisan dapat dinikmati oleh pengunjung museum Aceh mulai pagi tadi, Rabu, 24 Maret 2021 s.d. Senin, 30 Maret 2021. Untuk penyesuaian penerapan Protokol Kesehatan terkait covid-19, para pengunjung Museum Aceh yang hendak menikmati lukisan koleksi tersebut dibatasi 200 slod per hari, supaya tidak terjadi kerumunan.

Mudha Farsyah, S. Sos selaku Kepala UPTD Museum Aceh menyebutkan target kegiatan yang digelar di Museum Aceh untuk memberikan edukasi kepada  anak-anak sekolah. Menjaga warisan budaya dan pusaka Aceh dalam berkarya. Di lokasi lomba lukis, para peserta lomba melukis benda-benda Pusaka yang ada di Museum Aceh.

"Mereka kita bawa untuk mengenal lebih dalam koleksi yang ada di Museum Aceh,"
Lebih lanjut, Mudha  mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini bukan hanya sekedar melukis tetapi juga mempelajari sejarah yang terdapat di Museum Aceh.(Red)

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update