wartanasional.co, Banda Aceh - Sedimen atau lumpur yang tinggi ternyata banyak menutupi saluran drainase apalagi ketika turun hujan sehingga akan menimbulkan genangan air bahkan banjir akibat tersumbatnya saluran drainase.
Dari keluhan masyarakat inilah maka anggota Dewan DPRK Banda Aceh Kasumi Sulaiman bersama dinas terkait, akan melakukan Pembangunan Pembersihan Sedimen Drainase, dengan ukuran lebar 80 cm, tinggi 30 cm dan volume 3333 meter dengan total biaya dari APBD Rp. 149.985.000, di Jalan Cempaka, Gampong Peurada, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh.
"Ternyata sedimen atau lumpur yang tinggi banyak menutupi saluran drainase, sehingga sulit dilalui air dan akan menimbulkan genangan air ketika turun hujan, maka oleh karena itu kami akan melakukan pembangunan pembersihan sedimen drainase.” ungkap Kasumi Sulaiman, Senin (12/10).Dari pantauan lapangan maka kami bersama dinas terkait akan memfokuskan pada upaya pembangunan pembersihan sedimentasi drainase Sehingga ke depannya saluran air menjadi lancar.
“Inilah salah satu penyebab mengapa drainase kerap dikatakan banyak tak layak ataupun tidak sesuai dengan kebutuhan dan dimensi standarnya. Maka itulah langkah terbaik yakni melakukan pembangunan pembersihan sedimen drainase,”ujarnya lagi.
Maka itu kata dia, pembangunan pembersihan sedimen drainase perlu dilakukan, Pasalnya penumpukan sedimentasi membuat saluran air tersumbat dan menyebabkan air mudah tergenang
Kami ingin masyarakat dapat mendukung dan bekerja sama dengan pemerintah dalam pembangunan pembersihan sedimen drainase. Hal ini guna mengantisipasi saluran air tersumbat, agar memperlancar aliran air dan menghindari dari sedimentasi tanah dan rerumputan yang berpotensi menjadi penyebab banjir.
“Pemerintah pun akan terus melakukan pembenahan dan perbaikan infrastruktur drainase, sehingga fungsi dan peruntukannya dapat berjalan sesuai harapan, dengan pembangunan pembersihan sedimen drainase ini kita berharap semoga ke depan tidak akan terjadi lagi genangan air dan mengantisipasi banjir." Tutup Kasumi.(adv)