Banda Aceh – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menggelar webinar Hospitality 4.0. Kegiatan ini mengusung tema “Kebangkitan Industri Pariwisata Aceh: Halangan, Tantangan, dan Inovasi”. Event dimaksud diselenggarakan menggunakan aplikasi zoom meeting pada Kamis (27/8/2020), mulai pukul 9.00 WIB-12.30 WIB.
Pada webinar dimaksud, Disbudpar Aceh menghadirkan pemateri Harry Dwi Nugraha (Founder Ego Global Network, Pendiri Indonesia Professional Organizer Summit [IPOS], dan Sekjen Industri Event Indonesia Council [Ivendo]), Djohari Somad (International Tour Leader, Stakeholder Pariwisata Nasional, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia [ASPPI]), dan Muslim Amiren (Pelaku Industri Pariwisata Aceh, Wakil Ketua I Dewan Pengurus Daerah ASPPI Aceh).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Jamaluddin, mengatakan sejak pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) terpapar ke Indonesia, 2 Maret 2020 lalu, sektor industri pariwisata nasional umumnya dan Aceh khususnya pertama sekali terdampak. Seluruh aktivitas kepariwisataan tak bisa lagi terselenggara, khususnya atraksi wisata alam dan budaya yang berhasil disusun dalam Calendar of Event (COE) 2020. Akibatnya, para pekerja pariwisata pun ikut terimbas pandemi ini.
Menurut dia, stagnasi dimaksud membuat pekerja pariwisata seperti mati suri. Kini, pada fase Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), semangat pelaku pariwisata mulai terlahir kembali untuk menatap masa depan yang lebih baik. Karena itu, pekerja pariwisata dituntut untuk bisa menilik halangan, tantangan, dan inovasi pariwisata Aceh pada fase adaptasi kebiasaan baru ini.
“Sehubungan itu, kami dari Disbudpar Aceh, mencoba membangkitkan kembali gairah industri pariwisata Aceh melalui pelaksanaan event Webinar Hospitality 4.0, sekaligus berbagi pengalaman dengan narasumber berpengalaman bagaimana idealisme kebangkitan industri pariwisata yang aman dan nyaman di era Adaptasi Kebiasaan Baru dengan mengadopsi dan mengadaptasi Protokol Kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia,” kata Jamaluddin.
Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani M. Bus, menambahkan subtema webinar ini adalah “Halangan, Tantangan dan Inovasi”. Artinya, pada webinar kali ini, Disbudpar Aceh mencoba untuk menggali halangan para pelaku pariwisata selama pandemi. Kemudian, tantangan apa saja yang akan dihadapi para pelaku pariwisata untuk bangkit kembali melawan keterpurukan selama stagnasi dua kwartal ini. Terakhir, inovasi apa saja yang harus dilakukan para pelaku pariwisata agar bisa bangkit kembali menjalankan industri pariwisata sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi di daerah melalui kampanye reaktivasi pariwisata lokal melalui semangat #DiIndonesiaAja, #DiAcehAja dan #JalanJalanDiAceh.
Untuk inovasi ini, imbuh Rahmadhani, mulai diterapkan pada webinar kali ini. Dimulai dari penyebaran undangan secara digital, pendaftaran peserta juga menggunakan e-form, dan pemberian e-certificate untuk peserta, pemateri, dan moderator.
“Bahkan, untuk marchandise dan goody bag bagi peserta, dikirimkan menggunakan jasa GoSent. Selain ini merupakan inovasi baru, juga merupakan implementasi mematuhi protokol kesehatan agar tidak bersentuhan secara langsung,” sebut Rahmadhani sebagai moderator pada acara tersebut.
Dia menambahkan, peserta webinar ini merupakan stakeholder pariwisata di Aceh, yang merupakan anggota organisasi bisnis kepariwisataan, kelembagaan dan komunitas pariwisata, kelembagaan dan komunitas seni, serta industri kreatif.
Kata Rahmadhani, kegiatan webinar ini dilaksanakan secara monolog dan dialog. “Untuk peserta yang teregistrasi, bisa berdialog dengan narasumber melalui aplikasi zoom. Sementara untuk umum, bisa mengikuti acara secara monolog melalui live streeming di akun youtube ACEH TOURISM dan ASPPIACEH,” pungkas Rahmadhani.(Red)