Banda Aceh - Pengurus Esport Aceh siap melantik kepengurusan di 23 kabupaten/kota menyusul pengakuan KONI Pusat bahwa esports termasuk salah satu cabang olahraga prestasi di Indonesia. Sejauh ini, kepengurusan di seluruh kabupaten dan kota di Aceh sudah terbentuk dan hanya menunggu pelantikan.
Penegasan itu disampaikan Ketua Harian Esports Indonesia (ESI) Provinsi Aceh, Zahlul, menyusul keputusan KONI Pusat yang menyusul penetapan KONI Pusat tentang esports sebagai salah satu cabang olahraga prestasi di Indonesia. Dengan demikian, esports bisa mengikuti pertandingan pada kegiatan-kegiatan resmi seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) dan sebagainya.
“September nanti, insya Allah kepengurusan di 23 kabupaten dan kota seluruh Aceh, akan dilantik. Saat ini, kepengurusan sudah terbentuk dan kami sering berkomunikasi secara online,” ungkap Zahlul dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/8/2020).
Menurut Zahlul, esports kini menjadi olahraga sekaligus gaya hidup yang tidak saja digemari generasi milenial, tetapi dari berbagai kalangan usia. Olahraga yang dilakukan secara online tersebut mengasah kemampuan berpikir strategis, cerdas, dan kreatif. “Kemampuan ini berguna untuk membentuk karakter generasi muda yang tangguh, andal, inovatif, dan kreatif untuk memenangkan kompetisi tingkat global,” tambah Zahlul.
Sementara Sekretaris Umum Pengurus Esports Aceh, Cut Ema Aklima, menyebutkan calon pengurus Esports Aceh sudah terhubung sejak lama dan mereka sering berkomunikasi secara intensif. Meski belum dilantik, para atlet di berbagai daerah sudah mengikuti kompetisi dsengan membawa nama Aceh.
Selain menyiapkan pelantikan yang direncanakan pada September mendatang, lanjut Ema, pengurus Esports Aceh sedang menyiapkan turnamen untuk menjaring atlet-atlet potensial untuk dibina menjadi atlet profesional yang bisa mengikuti berbagai event baik di dalam maupun luar negeri.
“Saya menilai potensi esports di Aceh berkembang pesat. Maka sudah seharusnya dibentuk regulasi yang jelas dan terarah agar esports ini menjadi kegiatan olahraga yang mendidik generasi muda. Alhammdulillah, kini esports sudah sah menjadi cabor baru di bawah naungan KONI,” ujar Ema.
Selain olahraga, Ema menilai esports sangat berpotensi menjadi sumber lapangan kerja baru jika dikelola dengan baik. Untuk itu, Ema mengajak generasi milenial untuk bergabung dalam kepengurusan ESI yang ada di 23 kabupaten/kota di Aceh. “Ini akan menjadi tugas kita bersama terutama pengurus ESI Aceh untuk mendorong atlet-atlet dan juga industrinya agar dapat meningkatkan perekonomian bangsa,” tandas Ema.
KONI Pusat menetapkan esports sebagai salah satu cabang olahraga prestasi di Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional KONI Pusat secara virtual pada 25 – 27 Agustus 2020 lalu.
Dalam Rakernas tersebut, secara resmi pemerintah Indonesia menyetuji PB Esports Indonesia sebagai satu-satunya badan resmi pemerintahan yang menaungi esports sebagai salah satu olahraga prestasi di Indonesia.(Red)