Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman bersama Kepala Balai BPPW Aceh, M Yoza Habibi melakukan peletakan batu pertama rumah produksi sambal goreng kentang di Gampong Geuceu Meunara, Rabu (26/8/2020).
Kata Aminullah, pembangunan rumah produksi tersebut akan selesai dalam empat bulan kedepan, dan selanjutnya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Gampong Geuceu Meunara.
Ia pun menyampaikan terimakasih kepada Kepala Balai BPPW Aceh dan jajaran yang terus membantu Kota Banda Aceh dengan program-programnya, termasuk pembangunan rumah produksi ini, kerjasama BPPW lewat program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dengan Dinas Perkim.
“Terealisasinya pembangunan rumah produksi ini sangat bermanfaat, terutama bagi sektor UMKM. Akan memberikan multiflier effect bagi perekonomian masyarakat kecil, khususnya bagi perekonomian masyarakat Geuceu Meunara,” kata Aminullah.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota menyampaikan mendorong tumbuhnya perekonomian masayarakat menjadi salah-satu cita-cita besarnya menjadi Wali Kota Banda Aceh.
Katanya, sejak dilantik pada tahun 2017 lalu, ia terus tancap gas bergerak membangun Kota Gemilang. Cita-cita ini kemudian didukung oleh Kementerian PUPR melalui Balai lewat program pengentasan kawasan kumuh.
Lanjutnya, pihak Balai bukan hanya membangun infrastruktur menata bantaran Krueng Daroy dan beberapa kawasan lainnya, tapi juga membangun infrastruktur pendukung untuk memberdayakan pelaku usaha kecil warga kota, seperti pembangunan rumah produksi sambal goreng kentang di Geueu Meunara sebagai sarana mendukung kegiatan produktif masyarakat.
Wali Kota menilai, program tersebut sejalan dengan harapan Presiden Jokowi dimana setiap pembangunan infrastruktur harus menyentuh pelaku usaha kecil guna mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat.
“Di Banda Aceh, ada 12.970 UMKM, ada 506 koperasi. Tentunya program ini kita sambut baik karena sangat bermanfaat bagi masyarakat kota,” ujarnya.
Lanjutnya, hadirnya rumah produksi ini akan mampu menampung tenaga kerja, yang dengan sendirinya akan menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan.
Sementara itu, Kepala Balai BPPW Aceh, menyampaikan Program KOTAKU merupakan upaya strategis pihak PUPR yang berkolaborasi dengan Pemko Banda Aceh dalam rangka menguatkan peran masyarakat untuk penanganan kawasan kumuh.
Harapannya, pembangunan rumah produksi tersebut akan mendorong lahirnya sentra-sentra baru perekonomian rakyat.
Bantu Pembangunan Masjid Al-Ikhlas Dua Tahap Rp 500 Juta Pertahun Anggaran
Menyahuti rencana masyarakat Gampong Geuceu Meunara membangun Masjid Al-Ikhlas, Wali Kota baik secara pribadi maupun atas nama Pemko sangat mendukung pembangunan tersebut.
Usai mendengar penjelasan dari Keuchik Geuceu Meunara, Aidil Azhari, Wali Kota mengatakan akan membantu pembangunan rumah Allah tersebut sebesar RP 1 M. Bantuan akan diberikan dalam dua tahap, masing-masing Rp 500 juta dalam pertahun anggaran.
Ia meminta Keuchik dan panitia pembangunan masjid segera menyusun proposal dan menyerahkan kepada dirinya.
“Selain dari pribadi saya, untuk pembangunan Masjid ini akan kita (Pemko) bantu Rp 1 M. Semoga pembangunannya bisa cepat selesai untuk kemudian digunakan warga kita sebagai tempat ibadah dan kegiatan keislaman lainnya,” kata Aminullah.[Red]