Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Munajat Rindu

Jumat, 03 Juli 2020 | 16.57 WIB Last Updated 2020-07-03T09:57:30Z
Oleh: Leddy Avista Lestari, M.Pd.
(Penggiat Pendidikan, Sosial, dan Budaya di Aceh).

Hati, perlukah aku tutupi luka dengan plaster doa?
Pada zat yang maha di atas segalanya?
Kau ingin aku selalu menangis di setiap sujudku?
Tatkala menjumpaimu di atas sajadah rindu?

Inikah yang kau ingin amati wahai zat perasa?
Agar aku menjadi hambaNya yang takwa?
Menegur di setiap sisi diriku yang cela?
Memberi banyak cecap sesal beribu asa?

Wahai qalbu makhluk serba tahu,
Aku ini makhluk lemah dan banyak ragu,
Yang selalu ku abai dan lupakan,
terlena pada waktu Yang sudah ku siakan.

Kau memang pintar dalam mengkritikku qalbu,
Kau berhasil menyeret relung nuraniku,
Kau tegur pilihan burukku pada yang lalu,
Hingga aku merasa malu padamu sang qalbu.

Sekarang aku tahu mengapa simpatiku tiada tara,
Kau sebagai penyemangatku terbesit kecewa,
Sebab aku malu pada hari-hari tanpa amalan,
Masa laluku telah mewariskan banyak kekhilafan.

Kau menang, Hati! Kau telah mengundangku kembali,
Aku sudah menyesali segala kenangan dan memori,
Aku memang sudah waktunya harus kembali,
Memutar arah kemudi yang kau rindui,
Memperbaiki apa yang kupilih hingga kutemui,
Sebuah jalan lurus yang dulu sengaja ku hindari.

Kumohon hati! Biarkan aku melangkah dan memulai lagi,
Bimbinglah aku untuk menjalani jalan baruku ini,
Aku pastikan takkan pernah menolehnya kembali,
Aku siap menjadi sosok yang selama ini kau rindui.

Aku tahu banyak menyangkal kebenaran yang kau tawarkan,
yang selalu kau bisik lembut dan penuh kesetiaan,
Tapi kini aku siap jadi sosok baru yang kau harapkan,
semangat mendayung menuju pulau inspirasi dan impian.

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update