Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Peka Sosial dan Mengarang Buku

Minggu, 14 Juni 2020 | 18.43 WIB Last Updated 2020-06-14T12:29:40Z
Oleh Riri Isthafa Najmi (Pemerhati Lingkungan Hidup dan Pegiat Sosial, Pariwisata, dan Budaya).

Kontribusi sosial dapat dilakukan dengan tindakan nyata di lapangan. Salah satunya mengadakan penyuluhan tentang bahaya demam berdarah, sosialisasi anti narkoba, bantuan untuk korban bencana alam, dan berbagai bakti sosial yang dilakukan dengan sukarela.

Kontribusi sosial ini dilaksanakan dalam berbagai macam konsep, bentuk, serta tatanannnya. Seperti bakti sosial suatu komunitas sampai Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diterapkan sebagian besar universitas-universitas di Aceh, bahkan Indonesia.

Orang-orang yang berkecimpung di dalamnya disebut dengan istilah relawan. Relawan adalah orang-orang yang secara suka rela melaksanakan jalannya kegiatan dengan segala sumbangsih yang dimilikinya.

Kontribusi adalah kata lain dari sumbangan atau iuran  berupa pikiran, harta, bahkan nyawa. Sedangkan sosial adalah segala hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial kemasyarakatan secara luas.

Kontribusi sosial secara garis besar dikenal dengal sumbangsih yang diberikan secara sukarela kepada masyarakat sekitar. Jika sumbangsih itu tidak sukarela, maka hal tersebut tidak masuk dalam kategori kontribusi sosial.

Berbicara tentang relawan, dalam setiap kegiatan bernuansa kontribusi sosial ada banyak tipe relawan dalam melakukan aktivitasnya. Ada yang yang memang melakukannya secara suka rela, namun ada juga yang melakukannya setengah-setengah.

Setengah-setengah dalam konteks ini adalah sikap keterpaksaan yang dimiliki seorang relawan. Mungkin saja orang itu melakukannya hanya untuk menjadi syarat menambah nilai kuliah, menambah gengsi, atau coba-coba saja tanpa didasari ketulusan dan keikhlasan pada awalnya.

Tetapi, bagi orang-orang benar sukarela melakukan kegiatan semacam ini karena passion, pastilah ada rasa keinginan untuk melakukannya lagi. Selain mengadakan bakti sosial dengan tujuan kontribusi kepada masyarakat yang disebut aktivis sosial, Anda dapat melakukan kegiatan lain yang bertujuan sama, salah satunya membuat ruang kreatifitas dengan cara mengarang buku.

Kenapa tiba-tiba mengarang sebuah buku termasuk ke dalam salah satu kategori kontribusi sosial? Bagi Anda yang ingin berkontribusi terhadap lingkungan sekitar, namun Anda tidak punya cukup waktu untuk itu, Anda dapat melakukan dengan cara mengarang buku. 

#Menulis sebagai Kontribusi Sosial
Pernahkah Anda membaca buku dan lalu merasa penulis sedang berbicara dengan Anda? Ya. Itu berarti Buku yang Anda baca memiliki kualitas yang bagus. Kualitas itu diukur dari tingkat keterbacaan dan kesastraan yang mumpuni.

Maksudnya, ketika Anda membaca setiap bait yang yang dituliskan di buku itu, Anda mudah untuk memahami. Seolah-olah Anda tidak sedang membaca melainkan diajak berbicara oleh si buku.

Untuk itulah tujuan dan cara mengarang sebuah buku dalam bidang sosial adalah menyediakan jembatan untuk Anda bersosial terhadap banyak orang secara tidak langsung.

Dengan cara mengarang buku dan berkomunikasi langsung dengan Anda (tidak terbatas oleh jarak dan waktu). bahkan disaat Anda tertidur, bisa jadi Anda masih berbicara dengan pembaca buku Anda secara tidak langsung.

Hingga di akhir hayat, buku akan menjadi representasi kehidupan Anda bahwa Anda tidak pernah benar-benar tiada. Alasan itulah yang membuat banyak orang bijak berkata, “Jika Anda ingin ‘hidup abadi’, maka karanglah banyak buku”.

#Kontribusi Menulis ke Masyarakat
Entah Anda sedang menulis sebuah karya sastra ataupun buku ilmiah. Apapun yang Anda tuliskan akan tetap jadi suatu kontribusi yang bernilai di masyarakat.

Ada cara membuat buku tentang fenomena kenakalan remaja zaman sekarang, hingga panduan membuka lapangan usaha bisnis rumahan. Apapun bentuknya, itu sudah termasuk kontribusi sosial dan peka terhadap kondisi masyarakat.

Ditambah lagi, buku adalah media yang efesien untuk membagi ilmu kepada sesama selain mengajar. Entah mereka sadar atau tidak, kontribusi Anda akan tetap terlihat di buku yang Anda buat.

Jika Anda mempunyai ilmu yang ingin Anda bagikan, tapi terbatas oleh kesibukan yang lain, inilah opsinya. Kontribusi Anda dalam bidang sosial sebenarnya cukup tinggi dengan cara mengarang buku.

Ada 2 alasan utama seseorang mengarang buku, yaitu Anda infinite kisah atau cerita Anda diketahui oleh orang lain dan berharap gagasan Anda dibaca orang lain. Dengan keinginan untuk dibaca itu pula, Anda ingin menjalin hubungan dengan orang-orang yang mungkin tidak Anda kenal.

Jika Anda ingin mengarang buku, berarti Anda telah membagi ilmu Anda lebih banyak dari orang yang tidak mengarang buku. Ditambah lagi, buku yang Anda buat adalah bentuk keabadian ilmu Anda dengan bentuk fisik yang lain.

Maka dari itu, salah jika orang beranggapan bahwa orang yang cara mengarang buku adalah orang yang sejenis kutu buku, anti-sosial, dan orintasi finansial.

Manfaat mengarang buku memang sangat besar selain menunjang finansial. Tetapi sebagai penulis sejati, tanggung jawab moralnya adalah membuat seorang pembaca menjadi lebih berwawasan luas dan dapat mempengaruhi peradaban dan ekosistem yang lebih baik di kehidupan masyarakat.

Semoga bermanfaat dan selamat menulis!

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update