Usman mengatakan, selama ini direktur PDAM selalu mengontrol kinerja karyawannya yang bekerja di lapangan saat siang dan malam hingga pagi hari.
"Operator PDAM sudah bekerja dengan tanggap dan sigap jika terjadi permasalahan terkait air bersih di Kota Banda Aceh, bahkan mereka kerja sampai dari malam hingga subuh pagi," kata Usman di ruang kerjanya.
Selain itu, Usman menginginkan Pemko Banda Aceh agar mensupport anggaran untuk PDAM mengingat tahun 2019 PDAM sudah menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 3 Milyar.
Usman juga bersyukur, selama ini visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh Aminullah - Zainal saat kampanye terkait air bersih di Kota Banda Aceh sudah terealisasi dengan baik.
Hal itu bisa dilihat, lanjut Usman, beberapa gampong tidak ada lagi masyarakat yang mengeluh terkait suplai air bersih di kota Banda Aceh. Kemudian, pembangunan reservoir atau tempat penampungan air yang dibangun di taman sari tepatnya di belakang gedung DPRK sudah selesai.
"Alhamdulillah jika kita lihat janji-janji Walikota dan Wali kota terkait air bersih ini sudah hampir rampung 96%," katanya.
Usman juga mengapresiasi sikap Aminullah-Zainal yang responsif terhadap masalah PDAM ini, karena ketika mendengar laporan dari masyarakat terkait suplai air bersih, pihak Pemko langsung menghubungi PDAM dan direspon oleh operator dengan cepat.
"Wali kota dan Wakil wali kota juga terjun langsung melihat kondisi atau masalah air bersih ini ke Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirta Daroy yang ada di Lambaro sebelum bulan puasa," ujarnya.(Red)
