Banda Aceh - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT), memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang terdampak virus corona (Covid-19).
Bantuan langsung tersebut yakni berupa paket sembako dan sarana penunjang kesehatan meliputi lainnya seperti multivitamin, hand sanitizer, serta masker. Diberikan kepada 400 Kartu Keluarga (KK) masyarakat yang terdampak.
Penyerahan bantuan BI yang bekerjasama dengan Badan Komunikasi Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) tersebut berlangsung di Masjid Oman Al-Makmur Lampriet Banda Aceh, Rabu, 13 Mei 2020.
"Diberikan kepada masyarakat terdampak Covid-19 dari berbagai golongan, mulai dari guru mengaji, TPA, driver ojek online saat ini sekarang sepi order, pedagang kecil dan lain sebagainya," kata Kepala BI Aceh, Zainal Arifin Lubis usai penyerahan secara simbolis kepada perwakilan masyarakat penerima.
Bantuan ini, kata Zainal, memang tidak bisa mencukupi semua kebutuhan, karena pihak, baik lembaga vertikal, BUMN, swasta terus memberikan dukungan kepada tim gugus tugas untuk mencegah dan menanggulangi virus corona. Dengan cara membantu meringankan beban masyarakat terutama yang terdampak.
Dalam kesempatan ini, Zainal mengatakan, kondisi penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia kian meluas sehingga menimbulkan dampak negatif yang cukup besar terhadap masyarakat.
Termasuk dari sisi perekonomian, karena terhambatnya aktifitas saat ini berujung pada penurunan kegiatan ekonomi, sehingga pendapatan masyarakat, khususnya para pekerja di sektor informal kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
"Kondisi tersebut berpotensi menurunkan imunitas masyarakat dan menjadi rentan tertular Covid-19," ujarnya.
Mencermati kondisi itu, Zainal menuturkan, pemberian bantuan ini sebagai salah satu bentuk kepedulian BI terhadap penanganan wabah Covid-19.
Selain itu, Bank Indonesia juga telah melakukan berbagai kegiatan di antaranya memberikan bantuan alat kesehatan dan sarana penunjang lainnya.
"Juga mengumpulkan donasi melalui Ikatan Pegawai Bank Indonesia serta sumbangan dari pemotongan gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR) pegawai," ucapnya.
Dari sektor ekonomi, lanjut Zainal, mendorong agar tetap berjalan atau berlangsungnya kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Aceh.
Kemudian, BI Aceh akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah guna melakukan monitoring secara cermat terkait penyebaran Covid-19, serta dampak terhadap perekonomian Aceh dari waktu ke waktu.
"Termasuk langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas ekonomi dan sistem keuangan di Aceh. Dengan adanya sinergi yang terjalin antar berbagai instansi, penanganan wabah Covid-19 khususnya di Aceh cepat tertangani," tutur Zainal.(R)