Banda Aceh - Ditengah penyebaran Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan, angka warga Aceh yang pulang dari perantauan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri terus meningkat, hal ini telah membuat resah dan dilema masyarakat Aceh, betapa tidak, warga perantauan yang pulang dari berbagai daerah, terutama daerah zona merah perkembangan covid-19 sangat memungkinkan terjangkit covid-19, Minggu 29 Maret 2020.
Kekhawatiran ini juga disebabkan oleh kesadaran melapor bagi warga yang baru tiba masih sangat rendah, bahkan tanpa ragu, warga yang baru tiba dari perantauan tanpa pemeriksaan dan karantina terlebih dahulu, sudah beraktifitas serta berinteraksi dengan masyarakat, hal ini tentu sangat mengkhawatirkan, mengingat peluang tersebarnya covid-19 ini semakin besar, oleh karena itu, Ketua Lembaga Kajian Strategis dan Kebijakan Publik (Lemkaspa) Cabang Aceh Timur, Sanusi Madli berharap kesadaran penuh dari masyarakat yang pulang dari perantauan untuk melapor dan memeriksa kesehatan diri serta menjalankan masa karantina.
“Kita sangat mengharapkan kesadaran masyarakat perantauan yang baru tiba agar melapor ke kepala desa, supaya dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu oleh pihak rumah sakit, serta kesadaran melakukan karantina mandiri selama 14 hari dirumah, sebelum berinteraksi dengan orang lain, termasuk keluarga,” harap sanusi
Hal ini penting dilakukan dalam upaya mencegah penyebaran covid-19 kepada orang lain, termasuk anggota keluarga, tetangga dan masyarakat luas, bila hal ini tidak dilakukan, maka sama hal nya sedang menyiapkan pembunuhan massal, bila ada yang mengalami gejala corona, maka pihak medis langsung melakukan tindakan pengobatan, dan penanganan serius.
“Bila tidak melapor dan tidak melakukan cek kesehatan, resikonya bukan hanya di tanggung oleh dirinya saja, namun keluarga serta masyarakat kampong terkena imbas, karena itu mari kerjasama nya demi menjaga keselamatan orang orang yang kita cintai, jangan sampai menyesal dikemudian hari, ketika diri kita, keluarga kita atau tetangga kita terjangkit virus ini baru menyesal, setelah jatuh korban baru menyadari, nyawa tidak bisa kembali,” ujar sanusi
Sanusi juga berharap agar perangkat gampong bersama sama warga melakukan pengawasan terhadap pendatang baru, agar para warga gampong terhindar dari penyebaran virus yang menyerang pernafasan tersebut
“Beberapa desa di Aceh sudah sangat sadar dan memahami akan resiko penyebaran covid-19, karena itu mereka bersama perangkat desa cukup aktif melakukan pengawasan, yang belum, kita harapkan dapat segera aktif, bagi penduduk yang rumah nya sederhana sehingga kesulitan dalam mengisolasi diri, kita harapkan gampong menyediakan tempat khusus, tempat yang sederhana asal memenuhi standard dan SOP Penanganan, Pencegahan Penyebaran Covid-19, mudah mudahan ikhtiar ini mampu menahan laju perkembangan covid-19 ini.” tutup sanusi, (Red)