wartanasional.co, Banda Aceh-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Aceh terus mematangkan persiapan pelaksanaan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Berbagai isu kekinian ikut dibahas dalam rapat tersebut.
Rapat persiapan Pelatda KONI Aceh berlangsung Rabu (04/03/2020) di ruang rapat sekretariat lembaga itu. Rapat tersebut dipimpin langsung Ketua Umum KONI Aceh, H Muzakir Manaf, didampingi Ketua Harian H Kamaruddin Abubakar, Sekretaris Umum M Nasir Syamaun, Bendahara Kennedi Husen dan Ketua Pelatda KONI Aceh Bachtiar Hasan.
Selain itu, rapat tersebut juga dihadiri para wakil ketua sejumlah bidang yang terkait kegiatan pelatda. Hadir juga para pakar olahraga dari Universitas Syiah Kuala.
“Kami harapkan kepada seluruh panitia untuk dapat benar-benar bekerja secara professional dan terukur, sehingga Pelatda dapat berjalan dengan baik. Sehingga hasilnya dapat diprediksi sejak dini,” pinta Muzakir Manaf.
Pada rapat tersebut berkembang berbagai kemungkinan menghadapi isu kesehatan global yang terus mewabah yaitu virus Corona. Karena itu, atlet disarankan juga untuk test kesehatan selain test fisik.
Pada sisi lain, KONI Aceh juga berharap Pelatda kali ini juga memadukan sport science guna mendapatkan hasil maksimal. Apalagi di PON Papua nanti, Aceh menargetkan meraih 14 medali emas dari 25 cabor yang diikuti.
Dalam kesempata tersebut, Mualem mengatakan, Pelatda PON XX tahun 2020 akan diikuti oleh 25 Cabang Olahraga (Cabor). “Pelatda ini kita bagi dalam dua kategori,” ujar pria yang akrab disapa Mualem ini.
Lebih rinci, Mualem menyebutkan, untuk kategori pertama ada 15 cabang yang akan mengikuti Pelatda selama delapan bulan. “Dua bulan desentralisasi dan enam bulan sentralisasi, yang dimulai sejak tanggal 17 Februari s.d 18 Oktober 2020,” jelasnya.
Ke-15 cabor itu adalah Anggar, Angkat Besi & Binaraga, Atletik, Biliar, Kempo, Menembak, Muaythai, Panahan, Panjat Tebing, Pencak Silat, Renang, Sepak Bola, Taekwondo, Tarung Derajat dan Wushu.
Lalu, sambung mantan Wakil Gubernur itu, untuk kategori kedua Pelatda dilaksanakan selama lima bulan, yakni satu bulan desentralisasi dan empat bulan sentralisasi. “Untuk kategori kedua ini ada 10 cabang,” sebut Mualem.
Ke-10 cabang yang terdiri dari Bermotor, Dayung, Layar, Rugby, Selam, Senam, Sepak Takraw, Sepatu Roda, Terjun Payung dan Judo. “Pelatda kategori kedua dimulai sejak tanggal 20 Mei - 18 Oktober 2020,” tambah Mualem.
Lebih rinci, Mualem menyebutkan, keseluruhan atlet yang mengikuti Pelatda sebanyak 131 atlet dan 43 pelatih lokal (Aceh), sembilan pelatih nasional, enam pelatih asing, 12 teknisi/perlengkapan, dan sembilan offisial cabang.
Sementara itu, ada lima cabang olahraga yang akan dikirim ke Luar Negeri yaitu Anggar ke Malaysia, Atletik (Jepang), Menembak (Korea), Muaythai (Thailand) dan Taekwondo (Korea).
“Rencana ke luar negeri ini pada bulan Mei. Ini bisa terjadi perubahan, apalagi masalah global epidemi Corona. Namun, jika pada bulan Mei nanti mereda, rencana awal kita jalankan,” sambung ketua Pelatda KONI Aceh, Bachtiar Hasan yang ikut diamini Sekum Nasir Syamaun.
Disebutkan, jika pun masalah virus Corona tak tuntas, pihaknya akan memilih Malaysia atau Thailand untuk mengirim atlet ke lima cabor tersebut. “Semua kegiatan pengiriman atlet ke luar negeri dilakukan pada saat memasuki Pelatda Sentralisasi,” sebut dia.(R)
Rapat persiapan Pelatda KONI Aceh berlangsung Rabu (04/03/2020) di ruang rapat sekretariat lembaga itu. Rapat tersebut dipimpin langsung Ketua Umum KONI Aceh, H Muzakir Manaf, didampingi Ketua Harian H Kamaruddin Abubakar, Sekretaris Umum M Nasir Syamaun, Bendahara Kennedi Husen dan Ketua Pelatda KONI Aceh Bachtiar Hasan.
Selain itu, rapat tersebut juga dihadiri para wakil ketua sejumlah bidang yang terkait kegiatan pelatda. Hadir juga para pakar olahraga dari Universitas Syiah Kuala.
“Kami harapkan kepada seluruh panitia untuk dapat benar-benar bekerja secara professional dan terukur, sehingga Pelatda dapat berjalan dengan baik. Sehingga hasilnya dapat diprediksi sejak dini,” pinta Muzakir Manaf.
Pada rapat tersebut berkembang berbagai kemungkinan menghadapi isu kesehatan global yang terus mewabah yaitu virus Corona. Karena itu, atlet disarankan juga untuk test kesehatan selain test fisik.
Pada sisi lain, KONI Aceh juga berharap Pelatda kali ini juga memadukan sport science guna mendapatkan hasil maksimal. Apalagi di PON Papua nanti, Aceh menargetkan meraih 14 medali emas dari 25 cabor yang diikuti.
Dalam kesempata tersebut, Mualem mengatakan, Pelatda PON XX tahun 2020 akan diikuti oleh 25 Cabang Olahraga (Cabor). “Pelatda ini kita bagi dalam dua kategori,” ujar pria yang akrab disapa Mualem ini.
Lebih rinci, Mualem menyebutkan, untuk kategori pertama ada 15 cabang yang akan mengikuti Pelatda selama delapan bulan. “Dua bulan desentralisasi dan enam bulan sentralisasi, yang dimulai sejak tanggal 17 Februari s.d 18 Oktober 2020,” jelasnya.
Ke-15 cabor itu adalah Anggar, Angkat Besi & Binaraga, Atletik, Biliar, Kempo, Menembak, Muaythai, Panahan, Panjat Tebing, Pencak Silat, Renang, Sepak Bola, Taekwondo, Tarung Derajat dan Wushu.
Lalu, sambung mantan Wakil Gubernur itu, untuk kategori kedua Pelatda dilaksanakan selama lima bulan, yakni satu bulan desentralisasi dan empat bulan sentralisasi. “Untuk kategori kedua ini ada 10 cabang,” sebut Mualem.
Ke-10 cabang yang terdiri dari Bermotor, Dayung, Layar, Rugby, Selam, Senam, Sepak Takraw, Sepatu Roda, Terjun Payung dan Judo. “Pelatda kategori kedua dimulai sejak tanggal 20 Mei - 18 Oktober 2020,” tambah Mualem.
Lebih rinci, Mualem menyebutkan, keseluruhan atlet yang mengikuti Pelatda sebanyak 131 atlet dan 43 pelatih lokal (Aceh), sembilan pelatih nasional, enam pelatih asing, 12 teknisi/perlengkapan, dan sembilan offisial cabang.
Sementara itu, ada lima cabang olahraga yang akan dikirim ke Luar Negeri yaitu Anggar ke Malaysia, Atletik (Jepang), Menembak (Korea), Muaythai (Thailand) dan Taekwondo (Korea).
“Rencana ke luar negeri ini pada bulan Mei. Ini bisa terjadi perubahan, apalagi masalah global epidemi Corona. Namun, jika pada bulan Mei nanti mereda, rencana awal kita jalankan,” sambung ketua Pelatda KONI Aceh, Bachtiar Hasan yang ikut diamini Sekum Nasir Syamaun.
Disebutkan, jika pun masalah virus Corona tak tuntas, pihaknya akan memilih Malaysia atau Thailand untuk mengirim atlet ke lima cabor tersebut. “Semua kegiatan pengiriman atlet ke luar negeri dilakukan pada saat memasuki Pelatda Sentralisasi,” sebut dia.(R)