wartanasional.co, Jakarta - Dampak mewabahnya
Virus Corona (COVID-19) telah memengaruhi berbagai sendi kehidupan,
tidak terkecuali dalam aspek kepemerintahan. Termasuk mengubah bentuk
komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah. Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah menyikapi kondisi ini dengan
mengubah bentuk komunikasi dengan para Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB
dan Kader sukarelawan di seluruh Indonesia.
“Teman PKB (Penyuluh KB) saya berharap
bisa memanfaatkan waktu yang ada dengan WFH (Work From Home), PKB harus
tetap aktif dan harus bisa hadir melalui berbagai media komunikasi yang
ada, untuk berkomunikasi dan menyampaikan program kepada masyarakat,
misalnya melalui whatsapp group.” Jelas Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo,
Sp.OG (K) ketika live streaming dengan tema Peran Penyuluh KB/PLKB dalam
Pencegahan COVID-19 melalui Facebook, dari Studio MPC Kantor Pusat
BKKBN, Jakarta, Jumat (27/03).
Sebagaimana yang disampaikan Kepala
BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) sebelumnya melalui video streaming
dengan para PKB dan tenaga lini lapangan (26/03), bahwa penyuluhan tetap
harus dilakukan di tengah kondisi social distancing yang dianjurkan
pemerintah. “Segala bentuk pertemuan memang tidak disarankan lagi,
karena itu untuk para penyuluh pun sedang disiapkan metode e-learning
atau pembelajaran jarak jauh untuk meningkatkan dan memperkuat jejaring
para penyuluh KB, saya instruksikan setiap Penyuluh KB/PLKB baik PNS dan
Non PNS agar membuatkan group sebanyak-banyak dengan kader dan
masyarakat sebagai media untuk mengedukasi cara pencegahan terhadap
COVID-19” ungkap Hasto.
“Kita harus membalik suasana wabah atau
bencana menjadi sebuah kesempatan, kita bisa membangun jejaring
kerjasama multi level networking dari pusat sampai ke kader di lapangan,
ketika wabah sudah berakhir maka jejaring ini sudah dapat terbentuk
dengan kuat sehingga bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran banyak hal,”
tambah Hasto.
Dalam kesempatan tersebut Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)
menyampaikan, ”Masyarakat butuh empati, kalau hanya penyuluhan tanpa
membayangkan menjadi masyarakat itu sendiri akan sulit, ketika
penyuluhan kita harus menunjukan dulu rasa empati kita pada masyarakat,
teman-teman PKB harus bisa mengambil hati masyarakat, mempelajari
suasana hati dan bathin masyarakat barulah memberikan penyuluhan,
mengenali audiens memahami kebutuhan dan aspirasi mereka sehingga pesan
yang disampaikan bisa relevan,” jelas Hasto.
Live Streaming Facebook tentang Peran Penyuluh KB/PLKB dalam Pencegahan
COVID-19 merupakan kerjasama BKKBN dengan Johns Hopkins Center for
Communication Programs (JHCCP). Live streaming kali ini juga dihadiri
oleh Dr. E.Y Wenny Astuti, M.Kes dengan dipandu oleh Dinar Pandan Sari
dari JHCCP. BKKBN bekerjasama dengan lembaga non pemerintah JHCCP saat
ini juga tengah mengembangkan konten-konten yang efektif untuk digunakan
para Penyuluh KB/PLKB dalam mengedukasi kader dan masyarakat melalui
media daring. (HUMAS)