wartanasional.co, Banda Aceh - Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto menjelaskan, perbedaan mendasar pada status-status yang diberikan oleh pemerintah untuk seseorang yang diduga bersentuhan dengan covid-19.
“Setidaknya ada tiga tingkatan status yang diberikan oleh tim medis, sebelum akhirnya seseorang itu dinyatakan positif covid-19, yaitu Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan suspect atau terduga,” sambung Iswanto.
Iswanto menambahkan, orang yang berstatus ODP belum sama sekali menunjukkan gejala sakit. Namun, orang dalam status ini diketahui sempat bepergian ke negara episentrum corona atau sempat melakukan kontak dengan orang diduga positif corona sehingga harus dilakukan pemantauan.
“Nah, pemantauan yang dilakukan kepada ODP semata untuk melakukan pemantauan, sehingga penanganan khusus akan cepat dilakukan jika ODP ini menunjukkan gejala-gejala yang mengarah ke COVID-19. Sedangkan PDP, adalah orang yang sudah menunjukkan gejala terjangkit covid-19 seperti demam, pilek, sesak nafas dan batuk. PDP ini yang harus betul-betul kita perlakukan dengan baik karena sudah jadi pasien,” tambah Iswanto.
Sedangkan suspect adalah status yang diberikan kepada seseorang yang sudah menunjukkan gejala terjangkit corona dan juga diduga kuat sudah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.
“Jika ada gejala dan dugaan kuat bahwa seseorang itu pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif covid-19, maka akan dikategorikan sebagai suspect covid-19. Nantinya, pasien suspect Covid-19 akan diperiksa spesimen secara menyeluruh dengan menggunakan dua metode, yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing. Jika pada pemeriksaan spesimen ini seseorang tersebut terkonfirmasi positif, barulah dinyatakan positif covid-19. Jika tidak terkonfirmasi, maka akan dipulangkan,” sambung Iswanto.
“Jadi, kami berharap agar masyarakat tetap tenang, tetap waspada, benar-benar membiasakan pola hidup bersih dan sehat serta jangan lupa berdo’a agar virus ini tidak menyebar hingga ke Bumi Serambi Mekah ini,” pungkas Iswanto.[Red]