wartanasional.co, Jakarta – Optimalkan peran
Penyuluh KB, petugas lapangan dan kader sukarelawan, juga Mobil Unit
Penerangan se-Indonesia, BKKBN terus siaga hadapi wabah Virus Covid-19.
Dampak mewabahnya Virus Corona
(COVID-19) telah memengaruhi berbagai sendi kehidupan, tidak terkecuali
dalam aspek kepemerintahan. Termasuk mengubah bentuk komunikasi antara
pemerintah pusat dan daerah. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) telah menyikapi kondisi ini dengan mengubah bentuk
komunikasi dengan para Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB dan Kader
sukarelawan di seluruh Indonesia.
Sebagaimana yang disampaikan Kepala
BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) melalui video streaming dengan para
tenaga lini lapangan, bahwa penyuluhan tetap harus dilakukan di tengah
kondisi Social Distancing yang dianjurkan pemerintah. “Segala bentuk
pertemuan memang tidak disarankan lagi, karena itu untuk para penyuluh
pun sedang disiapkan metode e-learning atau pembelajaran jarak jauh
untuk meningkatkan dan memperkuat jejaring para penyuluh KB,” ungkap
Hasto.
Tidak dapat dipungkiri, angka kasus
perkembangan wabah COVID-19 di Indonesia terus meningkat dari hari ke
hari. Kondisi ini menimbulkan kepanikan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Di sisi lain, peran pemerintah juga tidak boleh terhenti. “Program
Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana
(Banggakencana) tetap harus dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat
dengan tetap menaati prosedur pencegahan baik bagi diri sendiri,
keluarga maupun lingkungan sekitar,” jelasnya.
Menanggapi kondisi terkini, BKKBN telah
menyebarluaskan surat edaran terkait prosedur pencegahan, prosedur
bekerja bagi Pegawai BKKBN termasuk prosedur bekerja bagi Penyuluh
KB/PLKB yang berhadapan langsung dengan masyarakat di lini lapangan.
Dalam kesempatan bertatap muka bermedia melalui aplikasi Talkfusion di
Halim, Kamis ( 26/3), Hasto berpesan kepada Penyuluh KB/Petugas Lapangan
KB dan Kader sukarelawan untuk tetap berkarya dan berkontribusi dalam
“Memerangi” Wabah COVID-19.
BKKBN memiliki tenaga lini lapangan
mencapai 23.000an yang bertugas secara formal sebagai Penyuluh/Petugas
Lapangan KB dan BKKBN memiliki Kader sukarelawan hingga 1 juta kader.
Potensi ini digunakan untuk bersinergi dalam “Memerangi” Wabah COVID-19
kepada masyarakat dalam bentuk promosi-promosi yang mampu mengubah
perilaku masyarakat dalam pencegahan COVID-19.
“Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB agar
menggandeng kader-kader. Bentuk sebuah sistem seperti Multi Level
Marketing (MLM). Saya instruksikan setiap Penyuluh KB/PLKB baik PNS dan
Non PNS agar membuatkan group sebanyak-banyak dengan kader dan
masyarakat sebagai media untuk mengedukasi cara pencegahan terhadap
COVID-19.
BKKBN dibantu oleh lembaga non
pemerintah JHCCP akan mengembangkan konten-konten yang efektif untuk
digunakan para Penyuluh KB/PLKB dalam mengedukasi kader dan masyarakat.
Selain melalui media daring, sosialisasi juga dapat dilakukan melalui
Mobil Unit Penerangan, yang sudah diberikan kepada Perangkat Dinas KB di
kabupaten/ kota se-Indonesia. Mobil yang difungsikan untuk kegiatan
penyuluhan langsung ke masyarakat ini merupakan salah salah satu bentuk
Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
“Gunakan juga Mobil Penerangan (MUPEN)
untuk memberikan informasi kepada masyarakat” tegas Hasto. “Sinergikan
dengan pihak kepolisian dan juga tenaga kesehatan untuk memberikan
peringatan kepada masyarakat akan pentingnya melakukan Social
Distancing, sebagai bentuk partisipasi masyarakat.”
Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB juga
dapat memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak melaksanakan
kegiatan pertemuan di wilayahnya dan apabila terpaksa dilaksanakan
pertemuan tetap menjaga jangkauan jarak interaksi antar individu sesuai
dengan ketentuan prosedur kewaspadaan COVID-19 yaitu minimal 1 meter
atau disarankan 1,8 meter juga menjalankan Aksi 8 (delapan) Fungsi
Keluarga (agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan,
reproduksi, pendidikan, ekonomi dan lingkungan). Dengan setiap keluarga
melaksanakan aksi 8 (delapan) fungsi keluarga serta sesuai anjuran
Presiden Joko Widodo untuk belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan
beribadah dirumah, maka dapat diharapkan dapat meminimalisir penyebaran
Covid-19 atau Corona khususnya di dalam unit terkecil masyarakat yakni
keluarga.
Sosialisasi melalui aplikasi Talkfusion
ini merupakan langkah awal pembentukan sistem komunikasi yang
terintegrasi sampai ke Kader-kader IMP (PPKBD, Sub PPKBD dan Pok KB),
tutup Hasto. (HUMAS)