Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Wali Kota Bogor: Tiga Hal Luar Biasa Aceh, Pertama Kulinernya!

Jumat, 24 Januari 2020 | 11.05 WIB Last Updated 2020-01-24T04:05:00Z
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Teuku Ahmad Dadek dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, di Pendopo Gubernur Aceh, 23/01/2020. Foto: Humas Aceh
wartanasional.co, Banda Aceh - Wali Kota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto, mengatakan Aceh daerah luar biasa dan menakjubkan. Dia mengaku kagum pada tiga hal yakni kuliner, keramahan, dan persatuan masyarakat Aceh.

"Ada tiga hal yang membuat Aceh luar biasa bagi saya. Pertama kulinernya," kata Bima saat makan malam bersama Pemerintah Aceh, di Pendopo Gubernur Aceh, Kamis, 23 Januari 2020.

Menurut Bima, makanan Aceh sangat enak. "Kalau kata Pak Wali Kota Banda Aceh tadi, cuman ada tiga rasa makanan Aceh, enak, enak sekali dan euuwenak," kata dia.

"Semuanya enak sekali, tadi mencicipi di Banda Seafood, di situ enak. Kemudian, waktu pertama mendarat kami mencicipi makan siang Lem Bakrie, di situ juga enak dan malam ini kami disuguhkan lagi dengan sangat lezat," kata Bima. Selain makanan, Bima juga mengaku sangat menyukai dan menikmati kopi Aceh.

Kemudian, Bima merasa takjub dengan sifat ramah tamah masyarakat Aceh. "Apalagi kita lihat dari kejauhan di warung kopi, tertawa terbahak-bahak, kami merasakan keramahan itu," kata Wali Kota Bogor dua periode itu.

Selain dua hal itu, Bima juga merasa kagum dengan nilai persatuan masyarakat Aceh. Menurutnya, kemauan Aceh meninggalkan konflik serta kembali merajut persatuan dan perdamaian dalam pembangunan merupakan inspirasi baginya.

"Saya merasakan sekali bagaimana kebersamaan ini mengubah wajah Aceh pascakonflik. Kalau kita menjauhkan perbedaan dan konflik Insya Allah kita bisa maju," kata Bima Arya.

Bima berterimakasih kepada pemerintah dan rakyat Aceh yang telah memberi ruang bagi masyarakat Sunda yang melakukan aktivitas di Aceh.

Bima mengatakan, kedatangannya ke Aceh merupakan kunjungan balasan, setelah sebelumnya Pemerintah Aceh berkunjung ke Balai Kota Bogor. Dia mengatakan, kunjungan tersebut juga dirangkai dengan sejumlah rencana kerja sama.

Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Teuku Ahmad Dadek, mengatakan, Aceh dan Sunda memiliki hubungan baik dan ikatan emosional. Secara historis, kata dia, Raja terakhir Aceh, Teuku Muhammad Daud Syah juga memiliki istri orang Sunda.

"Kini, keturunan Sultan terakhir Aceh juga berada di sana," kata Dadek.

Cut Nyak Dhien, kata Dadek, terlebih dahulu diasingkan ke Bogor sebelum dibawa ke Sumedang. Selain itu, kata Dadek, masyarakat Sunda juga mempunyai andil besar dalam membantu masyarakat Aceh yang terkena musibah tsunami 2004 silam.

Oleh karena itu, Dadek berharap hubungan Aceh dan Bogor dapat terus dijaga, terutama dalam hal kerja sama bidang pembangunan.

Ikut hadir dalam pertemuan itu, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, Ketua Dharmawanita Aceh Safrida Yuliani, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto.(Red)

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update